Selasa, 30 September 2025

Aliran Sesat di Gowa

Sosok Wayang Hadi Kesumo, Pemimpin Bab Kesucian Gowa yang Ajarannya Dituding Sesat, Tutup Yayasannya

Pemimpin Bab Kesucian di Gowa, Wayang Hadi Kesumo, menutup yayasannya setelah ajarannya disebut sesat.

TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli
Pemimpin Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah di Gowa, Wayang Hadi Kesumo, menutup yayasannya setelah ajarannya, Bab Kesucian, disebut sesat. Simak sosoknya. 

"Sudah ada yang pulang sekitar 17-an, siapa yang tidak takut dibilangin sesat? Pasti larilah."

"Sebelumnya ada sekitar 50-an lebih anak yang belajar di sini secara gratis."

"Mereka yang belajar itu anak miskin atau kurang mampu dan yatim," ujarnya.

Baca juga: Selain Bab Kesucian, MUI Sulsel Juga Nyatakan Aliran Hakikinya Hakiki di Makassar Sesat

Awal Mula Yayasan Hadi Dituding Sesat

MUI Sulsel menyatakan aliran Bab Kesucian merupakan aliran sesat
MUI Sulsel menyatakan aliran Bab Kesucian merupakan aliran sesat (MUI Sulsel)

Beberapa waktu lalu, seorang warga mengirimkan pertanyaan pada MUI Sulsel terkait ajaran Bab Kesucian yang bernaung di bawah yayasan milik Hadi, Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah.

Menurut warga tersebut, Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah melarang pengikutnya mengonsumsi ikan dan susu, juga salat lima waktu.

Hal itu diketahui si warga karena keluarganya tergabung menjadi anggota Bab Kesucian.

"Assalamu'alaikum Ustaz. Mohon maaf sebelumnya, saya buka internet terkait adanya ajaran sesat yang dikeluarkan oleh MUI Tanah Datar (Sumatera Barat) maupun MUI-nya Malaysia tentang Bab Kesucian dipimpin oleh seorang ulama di Gowa dan kebetulan keluarga saya termasuk menjadi salah satu jamaahnya.

Yang mengharamkan makan daging ikan dan susu, bahkan tidak lagi menjalankan salat lima waktu.

Terkait dengan hal tersebut, mohon informasinya apakah ajaran tersebut seuatu yang menyimpang atau bagaimana?

Nama pengajiannya Bab Kesucian. Yayasannya Nur Mutiara Makrifatullah. Pusatnya ada di Gowa.

Nama pimpinannya Wayang Hadi Kesumo. Saya pernah berkirim surat juga ke MUI Gowa, tapi belum ada klarifikasi dari MUI Gowa terkait aktivitas ajaran tersebut."

Menjawab pertanyaan tersebut, MUI Sulsel menyebut aliran Bab Kesucian sesat karena dua faktor.

Pertama, karena melarang mengonsumsi ikan dan susu.

Padahal, Islam tak mengharamkan dua makanan tersebut, apalagi susu menjadi minuman kesukaan Rasullah SAWI.

Kedua, lantaran melarang salat lima waktu, dimana hal tersebut bertentangan dengan Rukun Islam.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunGowa.com/Sayyid Zulfadli)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan