Minggu, 5 Oktober 2025

Perampokan di Rumah Wali Kota Blitar

Fakta Baru Kasus Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Pelaku Pakai Atribut Korpri dan Satpol PP

Para pelaku perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar menggunakan atribut Korpri dan Satpol PP saat beraksi. Hal ini dilakukan agar terkesan orang dalam

KOMPAS.com/Asip Hasani
Wali Kota Blitar, Santoso (kiri) dan rumah dinasnya (kanan). Polisi ungkap fakta jika para pelaku menggunakan atribut pemerintah ketika melakukan aksi perampokan. 

“Jujur saja. Saya ini pada waktu kampanye Pilkada punya tanggungan yang harus saya selesaikan,” terangnya pada Selasa (13/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Utang biaya kampanye Pilkada 2020 rencananya akan dicicil Santoso setelah akhir tahun 2022.

“Rencana saya sehabis akhir tahun saya mulai menyicil utang saya. Mau saya cicil,” ujarnya.

Santoso mengaku uang tersebut ia dapatkan dari honor mengikuti berbagai kegiatan.

“Saya kan harus mengumpulkan dari honor-honor itu, kalau membuka kegiatan dan sebagainya. Tapi akhirnya kedahuluan (dirampok),” jelasnya.

Baca juga: Rekaman CCTV Perampokan Rumdin Wali Kota Blitar: Ada Orang Sengaja Bukakan Pintu Gerbang bagi Pelaku

Ketika terjadi aksi perampokan, uang Rp 400 juta itu berada di sebuah tas dan tidak diletakkan di brankas.

Hal ini karena Santoso mengaku tidak memiliki brankas di rumah dinas yang berada di Jalan Sudanco Supriyadi, Kota Blitar, Jawa Timur.

“Lha saya kan selama ini tidak punya brankas. Karena brankas ini kan untuk menyimpan uang. Uang yang (mau) saya simpan tidak ada. Makanya saya tidak punya brankas,” bebernya.

Ketika ditanya total utang biaya kampanye Pilkada 2020, Santoso enggan menjawabnya.

“Tidak perlu saya jelaskan. Yang penting sampean (anda) tahu bahwa uang saya yang diambil itu kisarannya segitu,” tambahnya.

Selain uang sebesar Rp 400 juta, perampok juga membawa perhiasan istri Santoso dan jam tangannya.

Wali Kota Blitar mengaku dianiaya perampok

Santoso mengaku mengalami penganiayaan ketika rumah dinasnya dirampok.

Para pelaku perampokan menendang dan memukulnya karena tidak memberi tahu lokasi penyimpanan uang.

"Ketika saya belum menunjukkan brankas, saya ditendang dan dipukul di lokasi kaki dan tubuh oleh pelaku. Saya ditendang pakai kaki, pakai sepatu," ujarnya, Senin (12/12/2022) dikutip dari TribunJatim.com.

Baca juga: Istri Wali Kota Blitar Nyaris Dilecehkan Jika Santoso Tak Tunjukkan Brankas Berisi Uang Rp 400 Juta

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved