Sekeluarga Meninggal di Magelang
Motif Dhio Racun Keluarganya di Magelang: Sakit Hati karena Dibebani Bantu Ekonomi
Dhio mengaku motif dirinya membunuh keluarganya karena sakit hati dibebani untuk membantu ekonomi. Sedangkan kakaknya tidak seperti dirinya.
Bahkan ada beberapa orang lain yang juga diberi dawet tersebut.
Namun, kata Sajarod, lantaran kadar racun yang rendah maka korban hanya menderita muntah-muntah.
"Sudah mencoba (meracuni korban), tapi kadar racunnya rendah sehingga hanya membuat korban muntah-muntah,"jelasnya.
Rencana Dhio untuk membunuh keluarganya kembali dilakukan pada Senin (28/11/2022) kemarin.
Dhio memasukkan racun sebanyak dua sendok teh ke minuman yang diminum oleh para korban.
Sempat Bantu Evakuasi Korban

Seusai meracun keluarganya, Dhio juga sempat membantu mengevakuasi para korban.
Hal ini dilakukannya dengan terlebih dahulu menelepon asisten rumah tangga (ART) keluarga, Sartinah (47).
Sartinah mengatakan bahwa ayah, ibu, serta kakak pelaku tak sadarkan diri dan tergeletak di kamar mandi.
Hal ini diketahui melalui keterangan Sartinah.
Ia mengungkapkan sampai di rumah keluarga tersebut pada pukul 07.30 WIB, Senin (28/11/2022) dan telah menemukan Abas, Riyani, dan Dea telah tergeletak di kamar mandi.
Baca juga: Sekeluarga Tewas di Magelang: Pelaku Suguhkan Kopi Beracun kepada Ayah, Ibu, dan Kakak Kandungnya
Sartinah mengatakan DDS ikut membantu dirinya mengangkat ketiga korban tersebut dan dibawa ke kamar.
Bahkan, DDS pun tidak kabur dan tetap membantu.
"Itu digotong bertiga, saya sama anak saya, sama anak kedua itu (DDS). Gotong semua, terus saya taruh di kasur. Ya, tadi kayaknya masih napas tapi saya tidak tahu, ya, badannya masih hangat. Sempat saya kasih minyak kayu putih juga," ujar Sartinah.
Imbas perbuatannya, Dhio dijerat pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jogja/Hari Susmayanti/Nanda Sagita Ginting)
Artikel lain terkait Sekeluarga Meninggal di Magelang