Sabtu, 4 Oktober 2025

Fakta 8 Polisi Berpangkat Bripda Lakukan Pengeroyokan di RS Bandung, Kronologi Kejadian hingga Motif

8 polisi berpangkat Bripda lakukan pengeroyokan di RS bandung, Minggu (6/11/2022). Berikut kronologi kejadian hingga motif pengeroyokan.

istimewa
Delapan oknum polisi yang diduga menyekap perawat serta menyerang RS bandung di Medan, Sumatera Utara. (HO) 

Karena Ayu dan Iten dalam kondisi mabuk, Tito kemudian mengunci pintu kamar hotel dari luar.

Ilustrasi - Delapan anggota polisi berpangkat Bripda diduga melakukan pengeroyokan di RS Bandung, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (6/11/2022).
Ilustrasi - Delapan anggota polisi berpangkat Bripda diduga melakukan pengeroyokan di RS Bandung, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (6/11/2022). (net/google)

Baca juga: 8 Polisi Berpangkat Bripda Diamankan, Mereka Diduga Melakukan Pengeroyokan di RS Bandung Medan

Hal itu dilakukan Bripda Tito karena khawatir Ayu dan Iten yang sedang dalam kondisi mabuk berbuat onar.

Merasa disekap, Ayu yang merupakan perawat kemudian menghubungi sekuriti di RS Bandung bernama Brema.

Di sinilah awal mula pengeroyokan terjadi.

Brema yang saat itu mengajak Wanda berusaha membuka pintu kamar hotel Ayu.

Cekcok pun terjadi antara pihak RS Bandung dengan Bripda Tito.

Setelah terjadi cekcok dan Ayu keluar dari kamar hotel, Bripda Tito langsung menghubungi teman-temannya lewat grup WhatsApp.

Mereka kemudian mendatangi RS Bandung untuk mencari Ayu dan sekuriti yang sempat terlibat cekcok dengan Bripda Tito.

Tak Terima Disebut Satpam

Dikutip Tribun-Medan.com, motif Bripda Tito melakukan pengeroyokan terhadap Wanda karena merasa dihina.

Ia tak terima disebut satpam oleh Wanda yang merupakan perawat di RS Bandung.

Delapan oknum polisi yang diduga menyekap perawat serta menyerang RS bandung di Medan, Sumatera Utara. (HO)
Delapan oknum polisi yang diduga menyekap perawat serta menyerang RS bandung di Medan, Sumatera Utara. (HO) (istimewa)

Baca juga: Terungkap Motif Polisi Berpangkat Bripda Lakukan Pengeroyokan di RS Bandung di Medan

"Hasil pemeriksaan yang dilakukan, keterangan yang diberikan itu ada bahasa atau kata-kata dari seseorang sekuriti atau perawat rumah sakit itu bahwa 'samanya kita sekuriti'," ujar Kabid Humas Polda Sumut, Hadi Wahyudi.

Penyerangan Terjadi dalam 2 Gelombang

Hadi menjelaskan, insiden penyerangan ini terjadi dalam dua gelombang.

Pertama, sekitar pukul 05.00 WIB, Bripda Tito bersama rekannya mendatangi RS Bandung.

Namun, saat itu, mereka hanya melihat Wanda, yang sebelumnya ribut dengan Bripda Tito.

Mereka kemudian melakukan pengeroyokan terhadap Wanda hingga babak belur.

Selanjutnya, gerombolan Bripda Tito kembali mendatangi RS Bandung.

Namun, saat itu, aksinya dapat dilerai oleh warga.

"Setelah dilerai oleh warga mereka pulang," jelasnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Fredy Santoso)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved