Selasa, 30 September 2025

Kasus Bayi Meninggal di RSUD Jombang Berakhir Damai, Bagaimana Kasus Itu Bermula?

Pihak RSUD Jombang dan keluarga pasien telah mediasi. Kedua pihak menerima dan memahami adanya kesalahan komunikasi.

Freepik
ILUSTRASI. 

Mereka merupakan warga Dusun Slombok, Desa Plemahan, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang.

Kasus ini mencuat setelah pihak keluarga mengunggah kekecewaan terhadap pelayanan RSUD Jombang di Twitter.

Yopi Widianto, ayah dari bayi yang meninggal di tengah proses persalinan, di RSUD Jombang, Jawa Timur, saat ditemui Kompas.com, Senin (1/8/2022).(KOMPAS.COM/MOH. SYAFII)

Kisah tersebut diunggah oleh akun @MinDesiyaa pada Minggu (31/7/2022).

Setelah ramai menjadi perbincangan pihak rumah sakit buka suara hingga DPRD Kabupaten Jombang turun tangan.

Dilansir Kompas.com, Yopi menceritakan, istrinya mengalami kontraksi pada Rabu (27/7/2022) malam.

Rohma kemudian dilarikan ke Puskesmas Sumobito pada Kamis (28/7/2022) pagi.

Pihak puskesmas kemudian merujuk Rohma ke RSUD Jombang sekitar pukul 09.00 WIB.

1. Dipaksa Lahir Normal

Sejak masa kehamilan, kata Yopi, istrinya sudah disarankan oleh bidan maupun dokter yang memerika agar melakukan persalinan dengan cara operasi sesar.

Karena hal itu, pihak Puskesmas Sumobito kemudian merujuk Rohma ke RSUD Jombang.

Namun, saat di RSUD Jombang, petugas yang menangani Rohma terkesan mengabaikan saran tersebut.

Baca juga: PERSI Turun Tangan Investigasi Kasus Bayi yang Meninggal karena Dipaksa Lahir Normal di RSUD Jombang

Petugas medis di RSUD Jombang memilih untuk melakukan persalinan secara normal.

"Padahal istri saya sudah tanya 2 kali atau 3 kali, kenapa tidak sesar? Tapi dijawab kita usahakan normal," kata Yopi, Senin (1/8/2022).

2. Tubuh Bayi Tersangkut dan Tak Bisa Keluar

Sayangnya, proses persalinan secara normal tidak berjalan lancar.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved