Minggu, 5 Oktober 2025

Kisah Korban TPPO di Malaysia, Sempat Dianggap Sudah Meninggal karena Tak Ada Kabar 11 Tahun Lamanya

Ibu korban mengaku sangat merindukan sang putri tercinta dan berharap WD dapat segera pulang ke kampung.

Editor: Dewi Agustina
For Serambinews.com
WD berusia 34 tahun (dua kiri) adalah korban perdagangan manusia yang diduga dilakukan oleh kakak sepupunya sendiri, ketika ditemui oleh Ketua SUBA, Tgk Bukahir Ibarim (dua kanan) dan relawan komunitas masyarakat Aceh di Malaysia. 

Bahkan, di kakinya juga terdapat banyak bekas luka akibat kekerasan yang dilakukan sang majikan.

Korban kemudian lari dari tempatnya bekerja yang dibantu oleh seorang sopir taksi.

WD kemudian diserahkan kepada warga Malaysia keturunan India yang berada di Kuala Lumpur.

Di sana, korban dirawat dan dijaga selama setahun sembari mencari komunitas relawan masyarakat Aceh di Kuala Lumpur.

WD berusia 34 tahun (dua kiri) adalah korban perdagangan manusia yang diduga dilakukan oleh kakak sepupunya sendiri, ketika ditemui oleh Ketua SUBA, Tgk Bukahir Ibarim (dua kanan) dan relawan komunitas masyarakat Aceh di Malaysia.
WD berusia 34 tahun (dua kiri) adalah korban perdagangan manusia yang diduga dilakukan oleh kakak sepupunya sendiri, ketika ditemui oleh Ketua SUBA, Tgk Bukahir Ibarim (dua kanan) dan relawan komunitas masyarakat Aceh di Malaysia. (For Serambinews.com)

"Dia dijaga sebaik mungkin, sambil mencari orang Aceh di sana untuk dibawa pulang ke kampung," kata Tgk Bukhari.

Baru pada Minggu (29/5/2022) warga keturunan India itu dapat bertemu dengan komunitas masyarakat Aceh di Malaysia.

Korban bahkan sudah dianggap meninggal oleh keluarganya karena selama 11 tahun tidak ada kabar sama sekali.

Kendati demikian, Tgk Bukhari mengatakan saat ini korban sudah terhubung dengan keluarganya di Kabupaten Pidie.

Ditanya apakah WD dapat segera pulang ke kampung untuk bertemu keluarganya, Tgk Bukhari belum bisa memastikan hal tersebut.

Sebab KBRI masih membutuhkan informasi akurat dan penulusuran mendalam serta keterangan korban.

Baca juga: Cerita Maizidah Salas, Buruh Migran yang Jadi Korban Human Trafficking

Nanti KBRI akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait masalah ini untuk menentukan langkah hukum selanjutnya.

"Dalam dua atau tiga hari ini, kita akan mengetahui hasil dari KBRI di Kuala Lumpur. Apakah korban bisa pulang ke Aceh atau akan tetap sini untuk melaporkan majikannya," ungkap Tgk Bukhari.

Keluarga Berharap Korban Segera Pulang

Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail, bersama istri, Hetti Zuliani dan tim mengunjungi rumah orang tua WD, di Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie, Senin (30/5/2022).

"Semalam saya langsung berkomunikasi dengan Pemred Serambi Indonesia, Pak Zainal dan Ketua YARA Aceh untuk menceritakan kasus ini," ujar Mahfuddin.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved