Minggu, 5 Oktober 2025

Ibu Habisi Balitanya di Hotel, Gara-gara Malu ke Suami karena Habiskan Tabungan untuk Bayar Pinjol

Berikut ini fakta-fakta kasus seorang ibu muda nekat habisi anak balitanya. Pelaku nekat menghabisi sang anak karena malu pada suaminya.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Miftah
Kolase Tribunnews.com: Rahdyan Trijoko Pamungkas/TribunBanyumas.com dan Instagram.com/humasrestabessmg
(KIRI) Polisi saat mempelihatkan barang bukti kasus ibu habisi balitanya di Semarang dan (KANAN) RS, ibu yang tega membunuh anak kandungnya. 

Selama tujuh tahun pernikahan, tersangka menilai suaminya sangat baik dan tidak pernah marah.

Baca juga: Tak Rela Mantan Istri Ditunggui Kekasih Hingga Larut, Iri Darma Habisi Muhyiddin di Musala

"Selama menikah dengan suaminya dan dikaruniai 2 anak, yang pertama berusia 3,7 tahun dan yang kedua berusia 11 bulan, tidak pernah marah dan dia (tersangka) merasa bersalah sendiri dan meninggalkan rumah," terang Irwan.

"Dia pergi dari rumah karena malu dan menginap di hotel. Malamnya, setelah di hotel mencari cara bagaimana bunuh diri. Jadi tidak ada perencanaan sebelumnya," tambahnya.

RS kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat pasal 80 ayat c jo pasal 76 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.

Tersangka diancam hukuman selama maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.

Pengakuan RS

Gelar perkara kasus pembunuhan yang dilakukan RS di Mapolrestabes Semarang. Selasa (11/5/2022).
Gelar perkara kasus pembunuhan yang dilakukan RS di Mapolrestabes Semarang. Selasa (11/5/2022). (KOMPAS.com/Muchammad Dafi Yusuf)

RS di hadapan polisi mengaku, sebelumnya tidak pernah mempunyai masalah dengan sang suami.

Saat sang suami tahu bahwa uang tabungan hampir habis, RS sempat diusir dari rumah.

Namun, menurutnya, ungkapan usiran dari suami itu merupakan gertakan.

Sang suami tidak benar-benar mengusirnya.

"Ya dia cuma ngomong, kalau lama-lama begini kamu saya usir. Tapi tidak jadi diusir," tutur RS.

Alasan takut kepada suami membuat RS kabur dari rumah dengan mengajak anak sulungnya.

Baca juga: Tak Terima Orangtua Dihina, Remaja di Simalungun Habisi Nyawa Temannya di Kamar Kos

Saat itu, dia tidak memiliki niat untuk membunuh anaknya sekaligus untuk mengakhiri hidupnya.

Dia baru berpikir untuk bunuh diri sejak berada di kamar hotel.

"Berpikirannya kalau pulang tidak berani pulang. Yaudah niatnya seperti itu," ujarnya.

Ia merasa kalut atas kejadian tersebut dan membuatnya ingin mengakhir hidup.

Dirinya ingin mengakhiri hidup bersama anak lelaki sulungnya.

"Saya ingin mati bersama. Tapi saya bisa diselamatkan," tandasnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunBanyumas.com/Rahdyan Trijoko Pamungkas)(Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf)

Berita lainnya seputar kasus pembunuhan.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved