Berita Viral
VIRAL Mahasiswi UB Malang Nekat ke Kampus saat Positif Covid-19, Ini Faktanya
Cuitan seorang mahasiswi Universitas Brawijaya (UB) nekat pergi ke kampus saat positif Covid-19 viral.
TRIBUNNEWS.COM - Cuitan seorang mahasiswi Universitas Brawijaya (UB), Kota Malang, Jawa Timur nekat pergi ke kampus saat positif Covid-19 viral.
Kabar ini menjadi bahan perbincangan setelah mahasiswi menulis sebuah cuitan di akun Twitter.
Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, cuitan ini telah dihapus.
Baca juga: Polresta Malang Kota Awasi Pasokan Tabung Gas Oksigen ke Rumah Sakit
Namun tangkap layar cuitan viral kemudian diunggah ulang oleh akun bernama @collegemenfess.
"ke fakultas sama rektorat pas gw lagi positif wkwkkw agak feel guilty sih," tulis mahasiswi itu.
Hingga Senin (5/7/2021), postingan @collegemenfess sudah mendapat ribuan respons dari warganet.
Penjelasan pihak kampus
Dekan FH UB, M Ali Syafaat memberikan penjelasannya.
Ia menegaskan, cuitan mahasiswi tersebut tidak benar.
"Setelah merasakan gejala dan swab positif dia sudah tidak ke kampus," jelasnya dikutip dari SuryaMalang.com.
Dekan berpesan agar mahasiswa tersebut untuk berhati-hati menggunakan media sosial.
Baca juga: Wali Kota Malang Usul PPKM Darurat Berlaku Menyeluruh: PPKM yang Sektoral hanya Perpanjang Masalah

"Sebab statusnya bisa menimbulkan kesalahpahaman dan kegaduhan. Mahasiswi dan orang tuanya juga berjanji akan hati-hati," jelas Ali.
Ali kemudian secara rinci membeberkan kronologi aktivitas mahasiswi yang bersangkutan.
Ia menyebut, meskipun cuitan dibuat pada 20.52 WIB tanggal 1 Juli 2021.
Namun mahasiswi itu datang ke kampus pada 18 Juni 2021 lalu.
Berikut informasi lengkapnya:
1. Tanggal 15 Juni yang bersangkutan datang ke Malang untuk ikut vaksin di Poliklinik UB.
2. Tanggal 17 Juni tes GNose di Poliklinik UB dengan hasil negatif dan pergi ke kampus FH untuk mengambil KTM.
3. Tanggal 18 Juni datang lagi ke FH dengan tujuan mengambilkan KTM temannya.
Namun dicek petugas, KTM temannya tidak ada/bermasalah.
Petugas kemudian mengarahkan ke rektorat lantai 2 ditemui petugas KTM.
4. Tanggal 18 Juni malam hari merasakan kehilangan penciuman dan perasa.
5. Tanggal 22 Juni melakukan tes swab antigen di Poliklinik UB dengan hasil positif.
Baca juga: HUT Bhayangkara, Korem Baladhika Jaya dan Kodim Kota Malang Bawa Tumpeng ke Polresta Malang Kota
6. Malam hari dijemput orangtua untuk dibawa ke Sidoarjo.
7. Tanggal 1 Juli menulis status di twitter dengan tujuan bercanda. Namun jadi viral dan menimbulkan kegaduhan.
8. Tanggal 2 Juli, FH UB terima informasi Twitter itu.
9. Tanggal 2 Juli pukul 19.00, FH UB memanggil bersangkutan dengan Zoom untuk klarifikasi.
Kuliah daring di UB

Universitas Brawijaya (UB) memutuskan meneruskan sistem perkuliahan secara daring.
Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Rektor Nomer 6237/UN10/TU/2021 tentang Perkuliahan Tahun Akademik 2021/2022.
Wakil Rektor Bidang Akademik Prof Dr Aulanni’am drh DES menjelaskan keputusan perkuliahan tatap muka harus ditunda karena melihat tingginya kasus COVID yang ada di Indonesia.
"Jadi dengan catatan dari satgas COVID dan beberapa kasus, sehingga diputuskan ditunda untuk kuliah tatap mukanya," jelas Aulanni'am, Jumat (2/7/2021).
Baca juga: Dirawat Karena Positif Covid-19, Gilang Widya, Crazy Rich Malang Sesak Nafas dan Lemas
Dalam SE tersebut menyebutkan bahwa Perkuliahan Tahun Akademik 2021/2022 dilakukan secara daring meliputi proses belajar mengajar, bimbingan, kuliah kerja/praktik lapangan, magang, ujian tugas akhir, dan/atau bentuk kegiatan terkait perkuliahan lainnya.
Praktikum dapat diselenggarakan secara luring dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan wajib diawasi oleh Satuan Tugas COVID-19 masing-masing fakultas/program.
SE ini sudah disosialisasikan kepada mahasiswa melalui dekan di masing-masing fakultas.
"Beberapa dekan ada yang ditelepon orang tua mahasiswa untuk menunda tatap muka," jelas dia.
Begitupula dengan Rektor UB. Ia mendapat banyak telepon dan dikirimi pesan elektronik agar kuliah tetap dilakukan secara daring.
Aul menyatakan, sebelum kasus COVID yang semakin tinggi jumlahnya, UB sebenarnya sudah menyiapkan semua hal yang berkaitan dengan tatap muka.
"Tapi karena kondisinya semakin tinggi akhirnya diputuskan daring kembali," tambahnya.
Baca juga: 253 Anak di Kota Malang Positif Covid-19, Kemungkinan Karena Mobilisasi di Luar Rumah
Sementara terkait kegiatan praktikum yang mendesak dan tidak bisa dilakukan secara daring, maka satgas Covid-19 masing-masing fakultas sudah mempunyai protokol kesehatannya sendiri.
Seperti di Fakultas Kedokteran (FK), untuk kegiatan praktikum hanya dilakukan bagi mahasiswa pendidikan profesi.
Sementara bagi mahasiswa S1 dan S2, semua perkuliahan dilakukan secara daring.
Dijelaskan Dekan FK UB Dr dr Wisnu Barlianto MSi Med SpA (K), bagi mahasiswa pendidikan profesi kedokteran yang harus melakukan praktikum di rumah sakit.
"Kami memberlakukan protokol kesehatan dengan membatasi waktu praktikum. Yaitu mulai pukul 08.00-12.00 dan seminggu tiga kali saja," katanya.
Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Kasus Covid 19 Masih Tinggi, UB Putuskan Meneruskan Kuliah Daring
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan) (SuryaMalang.com/Sylvianita Widyawati)