Sabtu, 4 Oktober 2025

Lebaran 2021

Modus Pemudik Lewati Polisi, Merengek, Menyamar Jadi Warga Lokal Hingga Kelabui Petugas

Meskipun pemerintah tegas melarang mudik dengan melakukan penyekatan, mereka tetap berusaha melewati pemeriksaan polisi.

Editor: Hendra Gunawan
Cikwan Suwandi/Tribun Jabar
Suasana pemudik roda dua di Karawang, Rabu (12/5/2021) dini hari. Berbagai upaya dilakukan pemudik untuk mencoba lolos dari penyekatan, dari merengek, menyamar, hingga upaya mengelabuhi petugas dengan berbagai cara. 

Misalnya melalui panggilan video atau aplikasi pertemuan online lainnya.

Dengan begitu, pencegahan laju penularan virus corona bisa dilakukan.

Disoraki warga saat lolos

Pemudik yang lolos dari pos penyekatan di Kedungwaringin, perbatasan Kabupaten Bekasi - Karawang, Jawa Barat, disambut meriah warga sekitar pos itu.

Momen tersebut terjadi saat petugas gabungan membuka penyekatan di Kedungwaringin agar antrean kendaraan tidak mengular panjang.

Mereka melambaikan tangan dan menyemangati para pemudik tersebut. "Semangat ayo," teriak sejumlah warga yang berdiri di pinggir Jalan Raya Rengas Bandung, Kedungwaringin, Bekasi, Selasa (11/5/2021).

Sistem buka tutup diterapkan di pos penyekatan Kedungwaringin. Polisi mengatakan itu berarti meloloskan pemudik.

Baca juga: Polisi Kejar Mobil Plat M Melaju Terobos Pos Penyekatan Larangan Mudik di Tol Malang

Nantinya, para pemudik itu tetap disekat di pos penjagaan berikut di wilayah Kabupaten/kota lintasan Jalur Pantura Jawa.

Momen kegembiraan warga sekitar yang melihat ribuan motor pemudik lolos penyekatan di Kedungwaringin cukup menyita perhatian.

Aksi solidaritas ini muncul secara alami. Tidak ada dari warga yang bertindak sebagai koordinator atau semacamnya.

Baca juga: Hina Polisi karena Tak Bisa Mudik, Pria Asal Majalengka Ini Ternyata Positif Covid-19

Mereka sejak tadi menyaksikan langsung nasib para pemudik yang dipaksa putar balik, ketika mereka diloloskan, sorak sorai langsung ikut dirasakan warga.

Aksi warga ini juga disambut para pemudik. Mereka juga membalas melambaikan tangan, bersorak sorai hingga membunyikan klakson.

Warga sekitar Kedungwaringin, Saiful (26), mengatakan, memberi dukungan bagi pemudik yang lolos penyekatan hanya sebatas solidaritas semata.

"Mereka tuh sudah bertahun-tahun, hampir dua tahun engga mudik. Sekarang mudik harus dijalanin, karena rasa kangen ya itu sangat mendalem banget," kata Saiful.

Menurut Saiful, perjuangan para pemudik yang kadung rindu kampung halaman harus didukung dan diberikan semangat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved