Semangat Perjuangan Warga Dukuh Butuh Lestarikan Wayang Kulit untuk Indonesia
Dukuh Sidowarno, satu dari tiga sentra kerajinan di Indonesia yang dikenal menghasilkan wayang kulit gagrak alias gaya Surakarta
Berbeda dengan masa kecilnya seusia SD. Setiap pulang sekolah langsung disibukkan dengan belajar menatah bahan wayang ke rumah-rumah tetangga.
“Kalau sekarang pulang sekolah main HP. Padahal usia SD merupakan usia pas untuk anak-anak belajar menatah karena tangannya masih luwes,” terang dia.
Baca juga: Astra Tol Cipali Tambah Fasilitas Keselamatan Wire Rope, Mampu Tahan Beban hingga 80 Ton
Dirinya hanya berharap dukuhnya mendapat semangat untuk maju, semangat untuk memajukan Indonesia melalui pelestarian wayang kulit.
Rela Tak ke Kota
Kondisi itu membuat sang anak, Pendi Istakanudin ikut prihatin.
Dia sebagai pemuda satu-satunya di dukuh yang hingga kini masih konsen menggeluti kerajinan wayang kulit.
Pendi merupakan lulusan sarjana sistem informasi dari sebuah kampus di Kota Solo. Berbeda dengan teman-temannya yang memilih bekerja di kota-kota, Pendi mengambil keputusan melestarikan wayang kulit asli Sidowarno.
Hanya saja, kegiatannya ia kombinasikan dengan keahlian dan kemajuan masa kini. Yaitu berurusan dengan kegiatan jual beli termasuk memanfaatkan media sosial dan jejaring dalam perputaran bisnis usaha wayang kulit.
“Sangat sayang kalau kerajinan wayang kulit ini tidak ada penerusnya. Saat ini saya yang paling muda yang masih (berkerajinan wayang kulit). Lainnya sudah ke kota-kota, kerja di tempat lain,” ujarnya.
Pemuda kelahiran 1989 ini pun mengakui bahwa saat ini dirinya membantu sang ayah melakukan kegiatan menatah bahan wayang.

Lalu disebutnya, hasil menguntungkan dari jual beli wayang kulit membuatnya bertahan dan beniat untuk terus mengembangkan usaha. Misalnya saja harga wayang kulit yang ia jual, yakni mulai dari Rp 800 ribu hngga jutaan rupiah.
Ia juga menyediakan aneka suvenir, dari gantungan kunci sampai hiasan dinding wayang kulit. "Semuanya menggunakan kualitas premium kalau di saya. Jadi bagi saya wayang kulit selain bernilai tinggi juga menguntungkan," beber dia.
Berangkat dari kualitas bahan dan hasil produk tersebut membuat Dukuh Butuh terknal dan menjadi langganan dalang kondang. Seperti almarhum Seno Nugroho, Bayu Aji, hingga Ulin Nuha.
Selain dalang dan pembeli dari Jawa dan luar Jawa, pelanggan luar negeri juga tercatat memesan karya wayang kulit dari Dukuh Butuh. Sebut saja Jepang hingga Amerika.