Mayat Bayi Ditemukan di Sungai, Kakinya Hilang Dimakan Biawak, Polisi Buru Kedua Orangtua si Bayi
Kasus pembuangan mayat bayi yang hilang kaki kirinya akibat dimakan biawak menghebohkan warga. Kini polisi masih memburu kedua orangtua si bayi.
"Ya kami berharap mereka yang menggunakan anggaran pemerintah bisa tepat sasaran dalam melakukan pembinaan dilingkungan masyarakat. Baik sektor moral, kesehatan, ekonomi dan pendidikan,"ujarnya.
Sekedar informasi, kondisi mayat bayi Perempuan yang kini mendapat pemulasaraan jenazah di RSUD 45 Kuningan ditaskir berusia tiga hari dari waktu kelahiran.
Demikian hal itu dikatakan Wawan sekaligus pemulasara kamar jenazah di RSUD 45 Kuningan, Senin (26/10/2020).
"Iya kondisi mayat bayi sangat memprihatinkan, selain hilang kaki kiri juga telah mengeluarkan binatang kecil semacam belatung begitu," katanya.
Belatung keluar, kata dia, ini banyak ditemukan di dalam perut yang telah robek. "Uraian usus sudah keluar dan terlihat warna sudah banyak membiru alias gentel," ujarnya.
Mengenai keanehan lain, kata Wawan, jasad mayat berjenis kelamin perempuan ini mengalami kerusakan di bagian organ lain.
"Iya, kami terima kaki kiri sudah tidak ada dan jumlah brenga muncul dalam perut korban itu juga sangat banyak," ujarnya.
Mengenai dimangsa hewan biawak, kata dia, ini akibat telah mengeluarkan bau tak sedap di aliran sungai. "Sehingga dibanggap jadi pakan hewan di peraiaran sungai tersebut," katanya.
Di beritakan seblumnya, Kepala Desa Pajawan Lor, Kecamatan Ciawigebang, Yeser Munawar mengaku bahwa kondisi jasad mayat bayi perempuan tanpa kiri.
"Habis dimakan oleh sejumlah binatang biawak," kata orang nomor satu di desa setempat, saat dihubungi ponselnya tadi, Senin (26/10/2020).
Yaser mengatakan, jasad mayat bayi sempat terbawa arus dan di kerubuti biawak.
"Tadi, selain Pak Wawan yang mengetahui awal, ada Pak Maman yang mengikuti jasad bayi hingga di evakuasi banyak warga," katanya.
Diketahui yakin kaki mayat bayi hilang akibat di makan biawak, kata dia, terlihat jelas saat di evakuasi warga. "Kondisi jasad mayat sudah amburadul dan organ dalam, seperti usus sangat terlihat yang disertai kondisi perut robek," ujarnya.
Kondisi mayat bayi, kata Kades, ini belum lama dari waktu dilahirkan. "Sebab tadi, ari - ari juga masih nempel di pusar jasa bayi tadi," katanya.
Kades memastikan bahwa tindakan ini bukan dilakukan oleh warga setempat.
Hal itu menyusul dengan kondisi mayat bayi yang sudah membiru di sejumlah bagian tubuh korban tadi. "Gatau siapa yang buang mayat bayi ini, namun kemarin kan hujan besar dan arus sungai cukup deras dan warga tadi lihat jasad mayat dari jembatan," katanya. (Ahmad Ripai)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Mayat Bayi dimakan Biawak, Polisi Masih Buru Orangtua Bayi