Minggu, 5 Oktober 2025

Kurang dari Sebulan, Seorang Pelajar SMK di Lombok Nikahi 2 Gadis, sang Ibu Sempat Pingsan

Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)) menikahi dua gadis.

KOMPAS.COM/IDHAM KHALID
Tangkapan layar acara resepsi pernikahan dini AR Siswa SMK Lombok Barat yang menikahi 2 gadis dalam waktu kurang dari sebulan. 

TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan video yang memperlihatkan seorang pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)) menikahi dua gadis.

Adalah, AR (18) pelajar di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pernikahan antara istri pertama dan istri kedua diselenggarakan dalam waktu kurang dari satu bulan.

Dari informasi yang dihimpun, istri pertamanya yaitu berinisial F yang baru saja lulus dari bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sementara, seminggu kemudian, ia menikahi istri keduanya berinisial M yang diketahui masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Baca juga: Seorang Pelajar SMK Nikahi 2 Gadis, Biaya Resepsi Capai Rp 50 Juta, Ternyata Tak Diketahui KUA

Orangtua pingsan

Ayah AR, Ay saat dikonfirmasi Kompas.com membenarkan informasi tersebut.

Anaknya dinikahkan dengan istri pertamanya itu pada Kamis (17/9/2020) lalu, dengan menggunakan mas kawin senilai Rp 2,5 juta.

Karena anak dan menantunya masih di bawah umur, pernikahan tersebut dilakukan secara adat atau tanpa melibatkan Kantor Urusan Agama (KUA).

Usai pernikahan dengan istri pertama itu, seminggu kemudian datang M dan keluargannya.

Dalam pertemuan itu, keluarga M ternyata meminta AR untuk menikahi juga anaknya.

Mengetahui hal itu, ia sempat syok. Bahkan ibu AR sempat jatuh pingsan.

Namun, karena tidak bisa berbuat banyak, akhirnya pernikahan dengan istri keduanya itu dilakukan.

Baca juga: Pelajar SMK di NTB Nikahi 2 Gadis, Sang Ibu Pingsan, Tak Diketahui KUA, Berikut Deretan Faktanya!

Baca juga: VIRAL Siswa SMA di Lombok Tengah Nikahi 2 Wanita dalam Waktu Sebulan, Begini Kisahnya

“Pas lagi tidur itu, saya kaget datang keluarga M minta untuk dinikahkan, waktu itu ibunya sempat pingsan. Ya karena disuruh untuk nikah ya kita terima dan harus tanggung jawab,” tutur Ayuni.

“Mau bagaimana ini jodoh dan sudah terjadi, ya mau ndak mau kita harus bahagia menjalaninya,” kata Ayuni.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved