Virus Corona
Ralat Status Zona Kota Solo, Wali Kota Rudy: Bukan Zona Hitam, tapi Oranye Agak Kemerah-merahan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membantah, Solo disebut zona hitam. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo meralat status zona kasus Covid-19 kota Solo
"Solo tidak pernah mencatat sebanyak ini. Ini Solo sudah zona hitam," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, Minggu (12/7/2020).
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tak setuju jika penyebutan zona hitam didasarkan pada lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi di Kota Solo.
"Kan sudah kita kontrol. Kok masih banyak yang bilang (Solo) zona hitam?" ujar Ganjar geram.
" Zona hitam ki jarene sopo to? (Zona hitam itu katanya siapa sih?) Yang ngomong siapa?"
"Mungkin pengamat atau lagi benci? Kok banyak yang bilang zona hitam. Mungkin yang hitam itu bajumu!" ujar Ganjar di Semarang, Selasa (14/7/2020).
Lonjakan kasus, kata Ganjar, tidak bisa serta merta membuat Solo disebut zona hitam.
Berdasarkan data, kasus positif Covid-19 di Solo mencapai 64 orang.
Dari jumlah itu, 22 pasien masih dirawat, 37 orang dinyatakan sembuh dan 5 orang meninggal dunia.
Kasus di Solo lebih sedikit bila dibandingkan Kota Salatiga yakni 92 kasus dengan rincian 19 pasien dirawat dan 73 orang sembuh.
Kasus tertinggi di Jateng masih ditempati oleh Kota Semarang dengan 2.565 kasus.
Namun, status kota itu pun belum zona hitam.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Bukan Zona Hitam, Wali Kota Rudy Ralat Status Kota Solo Jadi Oranye Kemerah-Merahan: Tetap Waspada dan Kompas.com dengan judul ""Kan Sudah Kita Kontrol, Kok Masih Dibilang Solo Zona Hitam?""
(Tribunsolo.com/Adi Surya Samodra)