Dokter Spesialis di Aceh Timur Diadukan ke Polisi Gegara Pelecehan Seksual, Begini Kronologi
Akibat perbuatan oknum dokter tersebut, pasien mengalami rasa nyeri di bagian alat vital dan menimbulkan rasa sakit
Saat memberikan kuasa kepada YARA, korban didampingi, anggota DPRK Aceh Timur, Irwanda, dan Ketua LSM Komunitas Investigasi dan Advokasi Nanggroe Aceh (KANA) Aceh Timur, Muzakkir.
Ketua YARA Aceh Timur, Tgk Indra, mengaku, sangat kecewa atas prilaku atau etika salah satu dokter di RSUD SAAS tersebut.
Baca: Kuburan di Aceh Timur Terseret Arus Banjir, Warga Pindahkan 6 Makam Lainnya
“Kasus ini sudah kita tangani dan akan kita pantau hingga tuntas,” ungkap Ketua YARA Aceh Timur, Tgk Indra Kusmeran SH, didampingi tim advokat YARA Aceh Timur, Said Maulana SH, dan M Khairul Nawawi SH.
Tgk Indra mengaku, ibu korban telah melaporkan kepada YARA, kronologis oknum dokter melakukan dugaan pelecehan seksual terhadap anaknya.
Saat itu, Selasa 2 Juni 2020, sang ibu mendampingi anaknya ke RSUD Peureulak, untuk periksa sakit payudara dan akan dioperasi.
Namun saat diperiksa oleh seorang oknum dokter spesialis bedah di RSUD SAAS, korban dibawa ke ruang USG oleh perawat atas perintah dokter tersebut.
Saat pemeriksaan dilakukan, tiba-tiba alat tersebut mengalami gangguan.
“Saat itulah, tanpa alasan yang jelas perawat beserta ibu korban diminta untuk keluar dari tirai pemeriksaan di ruang USG. Kemudian, dokter spesialis bedah melakukan pelecehan seksual terhadap korban dengan cara memasukkan jarinya berulang kali ke alat vital korban, akibat perbuatan dokter tersebut, korban mengalami trauma berat,” ungkap Tgk Indra.
Tanggapan kuasa hukum dokter
• Ini Syarat Pendaftaran Murid Baru SD dan SMP di Lhokseumawe
Sementara itu, Direktur Eksekutif Law Firm Aceh Legal Consul, Muslim A Gani SH, selaku kuasa hukum HL dokter spesialis bedah RSUD Sulthan Abdul Aziz Syah Peureulak, meminta kuasa hukum HM korban dugaan pelecehan seksual jangan menghukum kliennya melalui media.
Karena pasien tersebut datang ke rumah sakit saat itu didampingi keluarganya, bukan sendiri.
Muslim meminta, kepada pihak yang tidak paham tentang ilmu kedokteran sebaiknya tidak berbicara tentang medis.
Apalagi dikaitkan tugas dokter dengan dugaan asusila di rumah sakit SAAS.
"Jangan vonis klien kami tanpa terlebih dahulu melakukan konfirmasi, klien kami itu sebagai spesialis bedah sangat profesional dan berpengalaman dalam menangani pasien. Dia itu spesialis di rumah sakit,” tegas Muslim.