Virus Corona
Terkait Covid-19, Tiga Pedagang Asal Desa Jabalsari Tulungagung Diusir dari Pasar
Setidaknya, pemerintah desa telah menerima tiga aduan dari warga yang diusir saat berdagang di luar desa.
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Sebanyak tiga orang pedagang di Tulungagung mendapat perlakuan tak enak, mereka diusir dari tempat berdagangnya.
Hal ini ada kaitannya dengan wabah Covid-19 yang melanda.
Stigma negatif terpaksa harus diterima warga Desa Jabalsari, Kecamatan Sumbergempol, saat desanya diberlakukan karantina wilayah karena pandemi virus Corona atau Covid-19.
Setidaknya, pemerintah desa telah menerima tiga aduan dari warga yang diusir saat berdagang di luar desa.
Baca: Ramalan Zodiak 29 April 2020: Sagitarius Dekat dengan Orang Tersayang, dan Aries coba Atasi Masalah
Baca: Ragam Kebijakan Pengusaha Hadapi Ombak PHK Imbas dari Virus Corona
Baca: BMKG Peringatan Dini Rabu 29 April 2020, Sebagian Wilayah Berpotensi Hujan Lebat hingga Petir
Baca: Perangi Covid-19, Lenovo Gandeng Industri Gim Mengkampanyekan #PlayApartTogether
Menurut Humas Pemdes Jabalsari, Arif Rohman, kejadian pertama yang dilaporkan adalah SRD, seorang pedagang sayur di Pasar Tamanan.
Saat SRD mulai menggelar dagangannya, dia dihampiri oleh pedagang lain.
Ia kemudian diminta mengemasi dagangannya dan disuruh pulang.
"Jadi dia diusir oleh pedagang-pedagang lain," ungkap Arif, Selasa (28/4/2020).
Bukan hanya SRD, seorang warga Jabalsari lain yang berjualan telur di pasar yang sama juga diusir.
Ia tidak bisa menggelar dagangan dan disuruh meninggalkan pasar di wilayah kota itu.
Nasib yang sama juga dialami oleh PRY, penjual tempe di Pasar Ngunut.
"PRY juga gitu, didatangi sesama pedagang pasar dan disuruh pulang," keluh Arif.
Menurut Arif, kondisi ini sangat menyakitkan bagi warga Desa Jabalsari.
Padahal dari 7000 penduduk, masih ada sekitar 1000 warga yang tetap bekerja di luar.
Mereka rata-rata sudah menjalani rapid test dan mendapatkan surat keterangan sehat.