500-an Mortir Ditemukan di Lokasi Tambang Semen diCirebon, Diduga Peninggalan Zaman Jepang
Pekerja tambang menemukan bahan peledak yang diduga digunakan pada perang zaman masa lalu.
Menurut dia, mortir-mortir itu langsung diteliti lebih lanjut oleh petugas Unit Jibom Satbrimob Polda Jabar.
"Hasil penelitian dari Unit Jibom, dari ratusan mortir itu 87 di antaranya masih aktif," ujar Ali Mashar.
Pihaknya memastikan 413 mortir lainnya yang diduga peninggalan zaman penjajahan Jepang itu sudah tidak aktif.
Ia mengatakan, mortir-mortir yang ditemukan di areal pertambangan bahan baku semen itu merupakan amunisi campuran.
Dari mulai SMB hingga SMR, amunisi mortir 60 Comando dan amunisi mortir 81.
"Mortir jenis tersebut biasa digunakan untuk amunisi meriam Arhanud, Kavaleri, dan Armed," ujar Ali Mashar.
Diberitakan sebelumnya, pekerja tambang menemukan 500-an mortir pada Jumat (24/4/2020) kira-kira pukul 13.30 WIB.
Mortir-mortir itu ditemukan di Quari Blok D120 areal pertambangan semen di Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon.
Mortir tersebut ditemukan saat para pekerja tengah menambang bahan baku semen di kawasan tersebut.
Selanjutnya petugas Unit Jibom Satbrimob Polda Jabar diterjunkan ke lokasi untuk menindaklanjuti penemuan mortir itu. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 87 dari 500 Mortir yang Ditemukan di Pertambangan Semen Palimanan Cirebon Masih Aktif,