Sabtu, 4 Oktober 2025

Tragedi Susur Sungai

Kronologi Susur Sungai Maut Siswa SMPN 1 Turi Sleman, Masih Ada Siswa yang Belum Ditemukan

Ratusan siswa SMP N 1 Turi Sleman mengalami kecelakaan saat melakukan kegiatan pramuka, susur sungai pada hari Jumat (21/2/2020), ini kronologinya.

Tribun Jogja/Santo Ari
Pproses pencarian korban susur sungai di Kali Sempor, Sabtu (22/2/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Tragedi susur sungai untuk kegiatan Pramuka berujung tragis.

Dilansir dari Tribunnews.com, ratusan siswa mengalami kecelakaan saat melakukan kegiatan pramuka.

Rencananya untuk memperingati hari peringatan pramuka, SMPN 1 Turi Sleman melaksanakan kegiatan susur sungai.

Namun tak disangka kegiatan susur sungai yang dilaksanakan pada hari Jumat (21/2/2020) ini mengalami kendala.

Tim SAR Gabungan berhasil menemukan satu korban di Dam/Bendungan Lengkong pada Sabtu (22/2/2020) pukul 10.15 WIB.
Tim SAR Gabungan berhasil menemukan satu korban di Dam/Bendungan Lengkong pada Sabtu (22/2/2020) pukul 10.15 WIB. (BPBD DIY)

Baca: Tewas saat Susur Sungai, Bocah SMP 1 Turi Ini Dimakamkan Tepat di Hari Ultahnya, Penuh Isak Tangis

Baca: Kata KPAI soal Insiden Hanyutnya Siswi SMPN 1 Turi Sleman dalam Kegiatan Susur Sungai

Para siswa SMPN 1 Turi Sleman ini melaksanakan kegiatan susur Sungai Sempor, Dukuh Donokerto, Turi Sleman.

Kegiatan susur sungai dimulai pada pukul 15.00 WIB.

Sebelumnya masyarakat setempat sudah sempat mengingatkan mengenai cuaca buruk yang terjadi di lokasi.

Sebanyak dua siswa selamat, kemudian menceritakan kronologi kejadian tersebut.

Dilansir Kompas.com, salah satu siswa yang juga sebagai peserta susur sungai, Ahmad Bakir, memberikan keterangan mengenai kejadian.

Bakir merupakan siswa SMPN 1 Turi Sleman dari kelas 8.

Danu Wahyu siswa SMP Negeri 1 Turi sekaligus peaerta susur sungai
Danu Wahyu siswa SMP Negeri 1 Turi sekaligus peaerta susur sungai (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Baca: Banjir Tangis, Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi Dimakamkan Tepat di Hari Ultah, Ayah Angkat Bicara

Baca: Tragedi Susur Sungai Sleman, Seorang Korban Dimakamkan di Hari Ultah, 6 Pembina Diperiksa Polisi

Bakir menyatakan awal mulanya para peserta pramuka susur sungai mulai kumpul di sekolah.

Kemudian kegiatan itu dilanjutkan dengan berangkat ke sungai Sempor, yang berada di wilayah Outbound Valley.

Ahmad Bakir menceriatakan bahwa saat berangkat dari sekolah kondisi cuaca saat itu adalah hujan deras.

Saat memulai kegiatan susur sungai, saat itu memang cuaca sudah kembali membaik.

Bakir menyatakan bahwa saat mulai kegiatan susur sungai ia berada di paling belakang.

Evakuasi siswa SMP Negeri di Turi Sleman yang hanyut terbawa arus Sungai Sempor, Dukuh Donokerto Turi, Jumat (21/2/2020) 


Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Siswa SMP di Turi Sleman Hanyut saat Susur Sungai, Satu Siswi Ditemukan Meninggal Dunia, https://jogja.tribunnews.com/2020/02/21/siswa-smp-di-turi-sleman-hanyut-saat-susur-sungai-satu-siswi-ditemukan-meninggal-dunia?page=all.
Penulis: Andreas Desca
Editor: Muhammad Fatoni
Evakuasi siswa SMP Negeri di Turi Sleman yang hanyut terbawa arus Sungai Sempor, Dukuh Donokerto Turi, Jumat (21/2/2020) Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Siswa SMP di Turi Sleman Hanyut saat Susur Sungai, Satu Siswi Ditemukan Meninggal Dunia, https://jogja.tribunnews.com/2020/02/21/siswa-smp-di-turi-sleman-hanyut-saat-susur-sungai-satu-siswi-ditemukan-meninggal-dunia?page=all. Penulis: Andreas Desca Editor: Muhammad Fatoni (Dok.Pusdalops DIY)

Tetapi kemudian ia mendahului temannya hingga berpindah posisi menjadi di depan.

Ia menyatakan saat itu kedalaman air bervariasi, hingga mencapai sekitar 50 cm dan 1 meter.

Setelah beberapa saat melakukan kegiatan susur sungai ini, kondisi cuaca tiba-tiba kembali memburuk.

Mulai turun hujan gerimis sore itu, beberapa siswa mulai panik.

Namun Bakir berteriak kepada teman-temannya agar semuanya tetap berpegang erat.

Baca: Nadiem Terjunkan Tim Investigasi untuk Selidiki Insiden Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman

Baca: Korban Giat Susur Sungai Sempor Bertambah 1 Orang, 2 Masih Belum Ditemukan

Ia juga mengatakan kepada seluruh temannya agar tidak panik.

Bakir yang sedang berada diposisi yang lebih tinggi saat itu berusaha membantu teman-temannya.

Kemudian ia segera mencari benda yang ada di bibir sungai sebagai alat untuk menolong teman-temannya.

Bakir juga menyatakan bahwa saat ekgiatan susur sungai berlangsung para pembina tetap mendampingi mereka.

Para pendamping mendampingi peserta susur sungai di belakang dan tengah rombongan.

Tak menyangka saat itu tiba-tiba terjadi arus banjir yang sangat deras.

Ahmad Bakir berusaha melemparkan alat seadanya, seperti akar panjang yang ia gunakan untuk selamatkan 6 temannya.

Kemudian siswa lain yang bernama Danu, mencoba melompat ke sungai untuk menyelamatkan temannya yang terbawa air sungai saat itu.

Kemudian Danu berhasil menarik 2 wanita kepinggir sungai, dan 1 siswa lainnya berpegang batu di sungai.

Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia. TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY
Kondisi pascakejadian banjir bandang yang menelan korban peserta susur sungai Pramuka SMPN 1 Turi di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT.03/RW.10, Ngentak Dukuh, Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman, Jumat (21/2). Enam orang anggota pramuka SMPN 1 Turi dilaporkan hanyut terbawa arus aliran Sungai Sempor saat melakukan susur sungai dan hingga berita ini diturunkan petugas gabungan berhasil mengevakuasi 5 korban meninggal dunia. TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY (TRIBUN JOGJA/HO/PUSDALOPS BPBD DIY )

Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan, terdapat sekitar 250 siswa yang melakukan susur sungai dalam rangka kegiatan pramuka.

Dilansir Tribun Jogja, Kanit Lantas Polsek Turi, Nur Hasan mengatakan total murid yang akan mengikuti kegiatan tersebut yakni 257.

Ada 146 murid yang sudah melakukan presensi kegiatan susur sungai sore itu.

Namun tidak semua siswa berangkat dalam kegiatan susur sungai ini.

Akibat kecelakaan itu menyebabkan beberapa siswa dikabarkan hanyut terseret arus.

Baca: Susur Sungai Berujung Maut, Kepala SMPN 1 Turi Baru Jabat Sebulan dan Anggap Kegiatan Biasa

Baca: Cerita Salma, Siswa Selamat dari Susur Sungai: Ingin Sekamatkan Diri Malah Terseret Arus

Hal ini menyebabkan 7 siswa ditemukan meninggal, dan 3 siswa masih dalam proses pencarian.

Dari total 249 siswa, 2016 siswa dinyatakan selamat.

Sementara 23 siswa lainnya luka-luka, dan sempat dilarikan di puskesmas Sleman.

Peserta susur sungai ini terdiri dari 124 siswa kelas 7 dan 125 siswa dari kelas 8.

Dilansir dari Tribunnews.com, Kepala Basarnas DIY, Wahyu Efendi menjelaskan korban keenam ditemukan pukul 19.40 WIB.

Dilansir dari Kompas.com, korban meninggal yang ketujuh ditemukan pada pukul 00.00 WIB.

Korban yang masih belum ditemukan adalah siswa yang berinisial Y B (7B), Z I (7D) serta N F (7D).

Hingga saat ini proses evakuasi korban masih terus dilakukan oleh SAR dan tim penyelamat yang lain, dikerahkan sebanyak 180 personel untuk melakukan penyisiran sungai.

Pusdalops BPBD Sleman masih terus melakukan evakuasi selama waktu operasional yaitu hingga pukul 16.00 WIB.

Tidak hanya mencari di ttik lokasi yaitu di sungai Sempor, para tim evakuasi akan melakukan pencarian korban sepanjang 6,71 km hingga lintasan sungai.

Daerah sungai yang akan dilintasi yaitu adalah Jembatan Sungai Bedog, Perpotongan sungai Bedog dan Selokan Mataram, Tempuran Sungai Sempor dengan sungai Bedog hingga di TKP (Tempat Kejadian Perkara).

Berbagai pihak merasa prihatin dan berduka atas kejadian yang menimpa siswa SMPN 1 Turi Sleman.

Dilansir dari Tribun Jogja, satu diantaranya yang menyampaikan rasa prihatinnya adalah Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X bersama sang istri GKR Hemas berkunjung ke lokasi menjelang dini hari pukul 23.00 WIB.

Dia juga memohon agar pimpinan sekolah bisa bertanggung jawab atas musibah ini.

(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti, Tribun Jogja/Yudha Kristiawan/Dwi Latifatul Fajri) (Kompas.com/Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved