Tragedi Susur Sungai
Susur Sungai Berujung Maut, Kepala SMPN 1 Turi Baru Jabat Sebulan dan Anggap Kegiatan Biasa
Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Titik Nurdiana mengungkapkan dirinya baru jabat jadi kepala sekolah baru satu setengah bulan dan anggap kegiatan biasa.
TRIBUNNEWS.COM - Kegiatan Pramuka yang dilakukan oleh SMPN 1 Turi Kabupaten Sleman, Yogyakarta dengan susur sungai, berujung maut.
Susur sungai yang diikuti 249 siswa SMPN 1 Turi Kabupaten Sleman, Yogyakarta ini, telah menewaskan sebanyak 9 orang.
Dikutip dari Kompas.com, saat ini ada satu korban lagi yang masih belum ditemukan.
"Pukul 10.15 WIB ditemukan satu korban," ujar Koordinator Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto, Sabtu (22/2/2020).
Baca: Korban Susur Sungai jadi 9 Orang, Sri Sultan Hamengku Buwono X Minta Sekolah Bertanggung Jawab
Baca: Cerita Salma, Siswa Selamat dari Susur Sungai: Ingin Sekamatkan Diri Malah Terseret Arus
Korban yang ditemukan itu berjenis kelamin perempuan.
Tim SAR menemukan korban di daerah DAM Lengkong.
Tim SAR gabungan kembali menemukan satu lagi korban pada pukul 10.35 WIB.
Korban yang ditemukan berjenis kelamin perempuan.
Baca: 7 Siswa Meninggal, 3 Masih Hilang, Polisi: Guru, Sekolah, & Penyelenggara Susur Sungai Bisa Dipidana
Baca: Pembina Pramuka Ternyata Tidak Koordinasi dengan Sekolah Terkait Kegiatan Susur Sungai
"Pukul 10.35 WIB ditemukan satu korban di DAM Polowidi. Jadi total yang sudah ditemukan sembilan orang, dan satu masih dalam pencarian," ungkapnya.
Kepala Sekolah SMPN 1 Turi, Tutik Nurdiana mengungkapkan bahwa dirinya baru menjabat menjadi kepala sekolah baru satu setengah bulan.

Ia menyebutkan sebanyak 7 pembina yang ikut kegiatan susur sungai di Kali Sempor.
Ketujuh pembina tersebut merupakan guru dari SMPN 1 Turi.
Baca: Polisi: Satu Siswi yang Ikut Kegiatan Susur Sungai di Sleman Ditemukan Tewas
Baca: Siswa SMPN 1 Turi Sleman Hanyut saat Susur Sungai Sempor, Ini Tindakan Gubernur DIY dan Kata Pakar
Meski demikian, Tutik mengaku tak tahu terkait kegiatan susur sungai yang dilakukan para siswanya dalam kegiatan pramuka tersebut.
Dikutip dari TribunJogja.com, Pramuka, kata Tutik, memang menjadi kegiatan rutin sekolah yang menjadi ekstrakurikuler di SMP N 1 Turi.
"Kegiatan Pramuka memang rutin setiap hari Jumat, dari pukul 14.00 sampai 15.30. Ada tujuh pembina yang ikut dalam kegiatan susur sungai. Semuanya adalah guru SMPN 1 Turi," katanya saat jumpa pers di SMPN 1 Turi, Sabtu (22/02/2020).