Prilaku Seks Menyimpang di Rutan Perempuan Bandung, Ini Ciri-ciri Napi yang 'Butuh Cinta'
Saat ini, Rutan Perempuan Bandung dihuni 124 tahanan yang umumnya masih menjalani proses hukum alias belum divonis.
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Kepala Rutan Perempuan Bandung, Dr Lilis Yuaningsih menyebut perbuatan dan prilaku seks menyimpang umumnya tertutup.
Hanya memang, prilaku itu sedikitnya bisa diketahui dari fisik dan penampilan.
"Rambut kaya cowo engga pakai anting, ada kecenderungan meski tidak serta merta dia punya prilaku seks menyimpang.
Itu secara umum ya," ujar Lilis saat ditemui di Jalan Pangaritan, di sela pelaksanaan ujian CPNS Kemenkum HAM, Senin (3/2/2020).
Saat ini, Rutan Perempuan Bandung dihuni 124 tahanan yang umumnya masih menjalani proses hukum alias belum divonis.
Baca: Tolak Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikan, Gerak Perempuan Gelar Aksi Diam di Kemendikbud
Baca: 6 Fakta Napi Perempuan Alami Pelecehan Seks Sesama Jenis, Ungkap Kronologi, Begini Nasib Pelakunya
Mereka menghuni dua gedung dengan 16 kamar berkapasitas 224 orang terdiri dari tiga blok.
Adapun per kamar dihuni 14 tahanan. Total pegawainya sebanyak 48 orang.
Rutan itu berada di kawasan Lapas Sukamiskin dan bangunannya baru berdiri lima bulan lalu setelah melalui proyek tahap I.
Proyek tahap II dilanjutkan tahun ini. Semula, Rutan Perempuan Bandung menyatu dengan Lapas Perempuan Bandung yang berada di Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik Kota Bandung.
Kata dia, rutan punya tugas dan fungsi pembinaan masyarakat.
Sehingga, komitmen terhadap tugas dan jabatannya, prilaku seks menyimpang itu harus dicegah.
Dengan indikator umum yang ia sebut, Lilis mengaku kerap bersikap tegas terhadap warga rutan.
"Ada warga Rutan Perempuan rambutnya kaya cowo enggak pakai anting, saya suruh dia pakai anting, bersikap selayaknya perempuan," ucap perempuan peraih gelar doktor di bidang kebijakan publik itu.
Selama menjabat Kepala Rutan, selama ini, ia belum menemukan perilaku seks menyimpang antar sesama warga rutan yang didasari suka sama suka.
"Sejauh ini tidak ada karena kami batasi ruang geraknya supaya tidak terjadi seperti itu.
Kemarin memang ada percobaan, tapi pihak yang satunya tidak terima dan laporan.
Laporannya kami tindak lanjuti, kami pisahkan keduanya dan si pelaku percobaanya dimasukkan ke sel isolasi dan masuk register F," ucap Lilis.
Soal indikator umum perempuan berambut cowok punya kecenderungan lesbian, itu dudukung dengan fakta peristiwa percobaan seks menyimpang.
"Si yang melakukan percobaan seks menyimpang itu penampilannya ya seperti yang saya sebut tadi.
Yang gitu-gitu istilahnya disebut buci, butuh cinta," ucap Lilis.
Selama ini, melaksanakan tugas dan kewenangannya, ia mengantisipasi prilaku seks menyimpang.
Salah satunya, memberikan edukasi soal bahaya seks menyimpang dengan contoh-contoh akibatnya. Misalmya penyakit menular seksual.
"Kedua pendekatan persuasif kepada mereka dengan membatasi ruang gerak supaya tidak terjadi prilaku seks menyimpang.
Kemudian ketiga, mengubah prilaku supaya perempuan harus seperti perempuan, laki-laki sebagai laki-laki," ucapnya.