Tolak Kekerasan Seksual di Dunia Pendidikan, Gerak Perempuan Gelar Aksi Diam di Kemendikbud
Puluhan orang yang tergabung dalam Gerak Perempuan menggelar aksi demonstrasi di depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fah
Baca: Hasil & Klasemen Liga Spanyol Pekan 23: Real Madrid Kokoh di Puncak, Sergio Ramos Ukir Sejarah
di Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan orang yang tergabung dalam Gerak Perempuan menggelar aksi demonstrasi di depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020) pagi.
Massa menggelar aksi diam dengan membentangkan poster dan spanduk penolakan terhadap kekerasan yang terjadi di dunia pendidikan. Wajah para pendemo juga dicat dengan gambar telapak tangan merah.
Para pendemo meminta Kemendikbud menindak tegas oknum dosen salah satu perguruan tinggi di Padang, Sumatera yang diduga melakukan kekerasan seksual.
"Kami ingin Kemendikbud segera mengambil tindakan tegas terkait adalah satu kasus yang baru terjadi, bunga di Padang. Mereka akan memecat pelaku atau dosennya tapi masih menunggu keputusan Kemendikbud," ujar salah satu peserta aksi Beng di depan Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020).
Baca: Kasus Penembakan di Thailand oleh Jakraphanth Thomma: 29 Orang Meninggal, Ini Kisah Kesaksian Warga
Baca: Karen Pooroe Merasa Kematian Anaknya Janggal, Pengacara Arya Claproth: Susah Kita Menanggapinya
Para pendemo menginginkan untuk bertemu langsung dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk menyampaikan tuntutannya.
Mereka menginginkan pemerintah untuk membuat regulasi yang mengatur hukuman bagi pelaku pelecehan seksual di dunia pendidikan.
"Kami ingin kasus kekerasan seksual di kampus punya aturan yang tegas. Jadi memang ada aturan yang mengatur itu," tutur Beng.
Menurutnya, banyak korban pada kasus pelecehan di dunia memilih untuk diam. Selama ini, para korban kerap mendapatkan tudingan negatif jika berani melaporkan.