Pilkada Serentak 2020
Pasangan Gibran Belum Muncul di Pilkada Solo, Cicit Mantan Wali Kota Solo 1951 Sebut Nama Diah Warih
Nama Diah Warih Anjari disebut sebagai pasangan Gibran Rakabuming maju dalam Pilkada Solo
Dihubungi Tribunnews.com, Diah Warih mengaku telah bertemu dan bertegur sapa dengan putra sulung Jokowi.
"Kami bertemu di Kantor DPD PDIP Jateng, sama-sama mengembalikan form pendaftaran bakal calon (Wali dan Wawali Kota Solo) via PDIP Jateng, saya kembalikan form setelah Mas Gibran," paparnya.
Pengusaha yang juga warga Pasar Kliwon ini pun membeberkan pertemuan singkatnya dengan Gibran.

"Tak banyak yang kami bicarakan tadi, yang jelas saya dukung Mas Gibran maju (Pilkada Solo), jika Tuhan berkehendak, saya bersedia menjadi wakil Mas Gibran maju jadi Wakil Wali Kota Solo," ungap Diah Warih.
"Secara lahir batin saya, saya siap mengerahkan jiwa raga saya, moril dan materiil mengabdi kepada masyarakat Solo," tambahnya.
Di sisi lain, Diah Warih melihat sosok Gibran dan dirinya pas sebagai representasi kaum muda.
Dengan visi dan misinya membangun kota melalui sisi ekonomi kreatif, disebutnya cocok dengan latar Gibran seabagai pengusaha muda.
"Kesejahteraan warga adalah mutlak, dengan pembangunan merata memanfaatkan jaringan pengusaha yang juga saya miliki Insya Allah Kota Solo semakin maju, warganya sejahtera," ujarnya.
Gibran Pasrah
Dikutip dari Kompas.com, bakal calon wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyerahkan keputusan kepada DPP PDI-P terkait siapa calon wakil wali kota yang nanti akan mendampinginya pada Pilkada Solo 2020.
Hal tersebut disampaikan Gibran saat blusukan di RW 005 Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (4/1/2020).
"Saya serahkan ke pusat saja. Yang penting saya siap bersinergi dengan siapa saja," kata Gibran.
Putra sulung Presiden Jokowi mengatakan, menyerahkan keputusan siapa pendampingnya ke pusat tesebut karena pada saat dirinya mendaftar sebagai calon Wali Kota Surakarta melalui DPD PDI-P Jateng tanpa pasangan.
"Saya daftarnya tidak sepasang. Saya daftarnya sendiri. Nanti wakil itu keputusannya dari pusat (DPP)," terang Gibran.
Sebagaimana diketahui, keputusan Gibran terjun ke politik adalah supaya bermanfaat kepada orang banyak.
Dirinya menyatakan, kalau hanya menjadi pengusaha, kapasitasnya untuk membantu orang terbatas.
"Kalau pengin lebih bermanfaat lagi untuk orang banyak harus masuk politik. Jadi, bisa menyentuh orang banyak dengan kebijakan-kebijakan," ujar Gibran.
(Tribunnews.com/Chrysnha/Kompas.com)