Bom di Mapolrestabes Medan
Tragedi Bom di Medan, Pengamat Terorisme Nasir Abbas Duga Pelaku Termasuk Jaringan JAD
Pengamat terorisme Nasir Abbas menduga ledakan bom bunuh diri yang terjadi di Markas Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019) dilakukan oleh jaringan JAD.
"Kelompok JAD termasuk yang disentralisasi tidak terkendali," imbuh Nasir.
Nasir juga membantah kalau terduga pelaku bom bunuh diri di Medan adalah lone wolf.
Menurutnya, lone wolf melakukannya sendiri tanpa bantuan pihak manapun.
Sedangkan terduga pelaku bom di Medan tidak terlihat seperti lone wolf.
"Lone wolf dia sendiri terpengaruh sendiri membaca sesuatu melakukan sendiri, kalau saya melihat ini dari apa yang sudah terjadi ini bukan lone wolf. Ini ada sel- sel, pasti ada yang membantu membuatnya pasti ada yang mengantar dia," imbuhnya.
Namun Nasir juga mengatakan, dugaan dia mungkin saja salah karena ia hanya memprediksi dengan melihat aksi terduga pelaku bom bunuh diri tersebut.

Meski begitu, ia tetap berpendapat aksi ini merupakan jaringan JAD.
Diketahui, terjadi ledakan di Mapolrestabes Medan yang diduga aksi bom bunuh diri.
Terduga pelaku disebut seorang pria yang menggunakan jaket ojek online.
Saat kejadian, Mapolrestabes Medan sedang ramai dengan warga masyarakat yang sedang melakukan proses pembuatan SKCK.
Peristiwa tersebut menyebabkan enam korban luka-luka dan seorang terduga pelaku tewas di tempat.
Adapun enam korban luka-luka yakni empat anggota Polri, satu pekerja harian lepas dan satu masyarakat setempat.
Ledakan ini dinilai sangat kencang, dilihat dari serpihan-serpihan dari ledakan yang terpental jauh dari TKP serta menimbulkan asap yang cukup tebal di area TKP.
Seudai ledakan, Polrestabes Medan memperketat pengamanan di lokasi dengan menutup area untuk umum.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma)