Sabtu, 4 Oktober 2025

Viral Media Sosial

VIRAL Video Masinis 'Jajan Pakai Lokomotif', Begini Cerita Sebenarnya

Viral video seorang masinis membeli sesuatu di warung sementara kereta berhenti dan menutup jalan. PT KAI berikan penjelasan.

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: bunga pradipta p
Twitter @Chamberafli
VIRAL video Masinis beli jajan saat kereta berhenti di depan perlintasan 

Ia pun menegaskan bahwa tweet-nya sekadar untuk gurauan saja.

Laki-laki asal Depok tersebut menceritakan, dirinya sudah beberapa kali berkunjung ke Sukabumi dan mendapati peristiwa penutupan perlintasan sebidang seperti dalam video yang diunggahnya.

"Itu hal yang normal. Banyak kejadian seperti itu di stasiun lainnya, bukan di Sukabumi saja," jelasnya.

Pemilik akun @Chamberafli juga menyebutkan, penutupan perlintasan sebidang di daerah tersebut biasanya berlangsung selama tiga hingga lima menit.

Klarifikasi dari PT Kereta Api Indonesia (Persero)

Sementara itu, pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) juga memberikan klarifikasi terkait video viral tersebut.

Melalui akun Facebook resminya, PT KAI mengklarifikasi bahwa penutupan perlintasan sebidang itu terjadi karena sedang menunggu penumpang naik dan turun kereta di Stasiun Parungkuda, Sukabumi.

"Kami klarifikasi bahwa penutupan perlintasan sebidang tersebut bukan karena sedang menunggu asisten masinis dari Lokomotif CC 206 13 33, melainkan sedang menunggu penumpang naik dan turun kereta di Stasiun Parungkuda, Sukabumi," tulis PT KAI pada laman Facebook resminya.

PT KAI menyebutkan kejadian tersebut berlangsung pada 31 Oktober 2019.

Pihaknya menjelaskan, kereta api tersebut (KA Pangrango rute Sukabumi-Bogor dengan nomor 393) saat itu sedang melakukan pemberhentian di Stasiun Parungkuda.

Pemberhentian dilakukan untuk proses naik dan turun penumpang.

Setiap Kereta Api yang berhenti di Stasiun Parungkuda, Lokomotifnya akan menutup Jalan Parakan Salak yang tepat berada di ujung emplasemen stasiun.

Hal tersebut dikarenakan stasiun yang kecil dan emplasemen stasiun yang tidak cukup panjang.

Oleh karena itu, posisi Semboyan 10 G yang merupakan tanda berhenti lokomotif berada sejajar dengan perlintasan sebidang.

"Tidak benar bahwa penutupan tersebut dikarenakan menunggu masinis yang sedang membeli makanan," ujar VP Public Relations KAI, Edy Kuswoyo, melalui rilis yang disampaikan akun Facebook KAI.

Senada dengan ungkapan warganet yang menyebutkan kejadian tersebut adalah hal lumrah, Edy pun menegaskan kejadian penutupan perlintasan itu selalu terjadi setiap harinya.

Ia pun menyebutkan peristiwa tersebut merupakan hal yang normal terjadi di Stasiun Parungkuda.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved