Penculikan Anak di Tasikmalaya Gegerkan Warga
Bocah perempuan yang akbar dipanggil Yuma tersebut dikabarkan menghilang saat hendak berangkat ke sekolah Taman Kanak-kanak yang tidak jauh dari rumah
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Isep Heri
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Upaya penculikan seorang bocah di Kota Tasikmalaya digagalkan warga dan polisi, Selasa (8/10/2019) siang.
Berita hilangnya Yumazada Zaira (5) anak pasangan Dede Disman dan Heaty Karani warga Gang Layungsari, RT 04/01, Kelurahan Nagarawangi, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya yang diduga diculik menggegerkan warga.
Bocah perempuan yang akbar dipanggil Yuma tersebut dikabarkan menghilang saat hendak berangkat ke sekolah Taman Kanak-kanak yang tidak jauh dari kediamannya.
Yuma terakhir terlihat menggunakan seragam batik sekolah TK warna hijau, celana hijau, sepatu pink bergambar tokoh animasi Frozen.
Baca: Fakta Penculikan Gadis di Bawah Umur: Sempat Dirudapaksa Hingga Dijual Jadi ART
Ciri-ciri fisik Yuma ialah rambut tipis pendek seleher, muka bulat, kulit sawo matang.
Menurut penuturan keluarga korban, Nia Kania (54), sebelum hilang ada yang melihat Yuma bersama seorang pemuda tidak dikenal.
"Yuma katanya dibawa naik angkot 05 (Jurusan Indihiang- Terminal Pancasila), sekitar pukul 07.30 WIB di sekitar Jalan RSUD dr Soekardjo," tutur Nia saat dijumpai.
Nia mengatakan bahwa kejadian tersebut juga terekam sebuah CCTV di salah satu minimarket sekitar sana.
Baca: Buka Prostitusi Kecil-kecilan di Kediamannya, Ibu Rumah Tangga di Tasikmalaya Ditangkap
Kabar hilangnya Yuma, viral dan menjadi buah bibir, lini masa di sejumlah media sosial pun ramai menyebarkan kabar tersebut.
Belum sampai 10 jam, sekitar pukul 15.00 WIB, keberadaan Yuma diketahui.
Keberadaan bocah lucu itu diketahui pertama kali oleh seorang warga Perum Bumi Panglayungan, Kecamatan Cipedes.
"Pas duduk depan rumah baru saja ngobrolin di grup watsapp ada anak yang hilang. Pas gitu lihat ciri-cirinya sama. Dia lagi dituntun sama seorang pemuda. Lalu saya dan tetangga saya ikutin lalu saya tegur. Jalannya makin cepat langsung diteriakin," tutur Sinta (24), saksi mata, Selasa Sore.
Baca: Bahas soal OTT KPK Bupati Lampung Utara, Hotman Paris Heran: Gejala Apa Ini? Malah Rakyatnya Senang
Dia menuturkan, pelaku kemudian berlari sambil menggendong korban.
Namun teriakannya direspon warga sekitar, dan pelaku nyaris jadi bulan-bulanan massa.