Minggu, 5 Oktober 2025

Efendi Tak Lagi Dikurung di Bekas Kandang Ayam, Bakal Jalani Terapi Pekan Depan

Namun, baru dua kali perawatan, kedua orangtua Efendi menghentikannya atas alasan tak punya biaya untuk mengantar anaknya ke rumah sakit

TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
M Efendi saat dikurung dibekas kandang ayam di Dusun Bringin, Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jumat (4/9/2019) 

Di dalam kurungan itu, Efendi makan, minum, buang air besar dan kecil, serta tidur.

Latifah (36) ibu kandung Efendi menceritakan, sejak masih bayi, Efendi tumbuh seperti bayi pada umumnya.

Baca: Piring Milik Mulan Jameela di Video Makan Mi Jadi Sorotan, Perhatikan Motifnya!

Namun, ketika usianya menginjak tiga tahun, Efendi tidak kunjung bisa berjalan dan tidak bisa bicara.

"Dia hanya merangkak ke mana-mana, bicaranya tidak dimengerti karena tidak ada bahasa yang bisa diucapkan," ujar dia. (Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Tak Lagi Dikurung di Bekas Kandang Ayam, Efendi Akan Jalani Terapi

Girang Saat Ada Tamu

Moh. Efendi (20) dikurung di dalam bekas kandang ayam oleh orang tuanya karena memiliki kelainan sifat sejak lahir. Efendi dikurung karena sering merangkak hingga pernah ditemukan di hutan dan pinggir sungai.
Moh. Efendi (20) dikurung di dalam bekas kandang ayam oleh orang tuanya karena memiliki kelainan sifat sejak lahir. Efendi dikurung karena sering merangkak hingga pernah ditemukan di hutan dan pinggir sungai. (KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN)

Sesekali, para tetangga datang untuk memberikan makanan kepada M Efendi.

Ia pun girang dan mengambil makanan dari balik kandang yang mengekang kebebasannya itu.

Lebih-lebih saat ada tamu datang untuk melihat kondisi M Efendi.

Ia pun langsung menyapanya dengan berteriak kegirangan.

Tak hanya itu, Efendi sapaan akrab M Efendi gemar menarik benda apa saja yang melekat pada orang yang melihatnya.

Seperti yang diceritakan Maryam, salah satu tetangganya.

Katanya, Efendi senang ketika ada tamu yang menyambanginya, dengan sendirinya ia akan berteriak kegirangan.

Selain itu, Maryam mengaku setiap hari selalu datang ke tempat Efendi dikurung untuk memberikan makanan, dan itu dia lakukan saat kedua orang tuanya belum datang dari sawah.

Saat siang hari, diceritakan Maryam, ibunya ketika datang dari sawah, selalu memberi Efendi makan dan minum, sesekali orang tuanya juga mengajak Efendi bercanda.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved