Jumat, 3 Oktober 2025

Efendi Tak Lagi Dikurung di Bekas Kandang Ayam, Bakal Jalani Terapi Pekan Depan

Namun, baru dua kali perawatan, kedua orangtua Efendi menghentikannya atas alasan tak punya biaya untuk mengantar anaknya ke rumah sakit

TribunMadura.com/Kuswanto Ferdian
M Efendi saat dikurung dibekas kandang ayam di Dusun Bringin, Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jumat (4/9/2019) 

Orangtua Kesulitan Jaga Sang Bocah

Sementara, orang tua perempuan Efendi, Latifah mengatakan, sejak kecil anaknya sudah menderita sakit jiwa.

Karena alasan kesulitan untuk menjaga Efendi, dengan berat hati dia harus memasukkan anaknya ke dalam kandang, apalagi saat dirinya sedang mencari nafkah.

Diakui Latifah, tempat tersebut bukanlah tempat permanen untuk Efendi, melainkan hanya di waktu tertentu saja.

"Saya taruh di situ hanya di waktu tertentu saja, ya ketika saya sedang bekerja pergi ke sawah. Karena di rumah tidak ada siapa-siapa untuk menjaga Efendi. Kalau saya pulang kerja, baru saya keluarkan," katanya.

Latifah juga menjelaskan apabila anaknya tidak dimasukkan ke dalam tempat tersebut saat dirinya sedang bekerja, dimungkinkan anaknya akan bertindak di luar batas.

Seperti halnya akan melakukan perbuatan di luar batas kewajaran yang bisa membahayakan dirinya.

Pernah suatu waktu Latifah mencoba tidak mengurung Efendi dan ternyata anak bungsunya itu keluyuran, bahkan sering menghilang dari rumahnya.

Selain itu kata Latifah, anaknya jika dilepas, suka memakan apa saja yang ada di sekitarnya dan bisa membahayakan.

"Pernah sekali Efendi luput dari perhatian kami, dia justru hilang dan baru ditemukan di kuburan belakang rumah," ujar Latifah sembari matanya berkaca-kaca.

Tidak hanya itu, Latifah mengutarakan, anaknya diletakkan di tempat tersebut sejak berusia empat tahun ketika Efendi baru belajar merangkak.

Artinya sudah sembilan tahun Efendi merasakan dikurung di tempat tersebut ketika Latifah hendak pergi ke sawah.

Hingga saat ini Latifah mengaku masih belum ada perhatian dari pemerintah setempat.

Ia berharap ada bantuan yang peduli terhadap kondisi anaknya tersebut.

"Karena kami keterbatasan ekonomi, kami tidak mampu untuk membawa anak kami berobat secara terus menerus," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved