Demo Tolak RUU KUHP dan KPK
Dua Mahasiswa di Kendari Tewas saat Demo, Begini Sikap Jokowi
Aksi demo menolak RUU KUHP dan sejumlah RUU lainnya di Kendari berakhir ricuh dan menewaskan dua orang mahasiswa.
2. Mulai Ricuh
Pukul 13.10 Wita, mahasiswa mendesak untuk masuk ke dalam gedung DPRD hingga situasi berubah menjadi tak kondusif.
Para anggota DPRD masuk ke dalam gedung dan pihak kepolisian langsung menutup pagar, bentrokan pun pecah.
Mengutip Kompas.com, aksi pelemparan batu oleh mahasiswa dibalas semprotan water canon pihak kepolisian dari dalam gedung.
Para mahasiswa justru semakin terpancing dan menyerang polisi, melempari petugas menggunakan batu.
Bahkan, beberapa bangunan gedung DPRD dan sejumlah motor staf dewan terbakar.
Baca: Bamsoet Minta Kepolisian Usut Tewasnya 2 Mahasiswa di Kendari
3. Dua Mahasiswa Tewas
Akibat kerusuhan itu, dua mahasiwa dinyatakan meninggal dunia, yakni Randi (21) dan Yusuf Kardawi (19)
Randi dilarikan ke Unit Gawat Darurat RS Dokter Ismoyo dalam keadaan kritis pada pukul 15.30 Wita dan dinyatakan meninggal pukul 15.45 Wita.
Kompas.com melaporkan, Dokter Yudi Ashari yang menangani Randy di Rumah Sakit Ismoyo Kendari, Kamis (26/9/2019) malam mengatakan korban mengalami luka parah di bagian dada.
"Korban dibawa sudah dengan kondisi terluka di dada sebelah kanan selebar 5 cm, kedalaman 10 cm akibat benda tajam. Luka tembak, belum bisa dipastikan peluru karet atau peluru tajam," kata dokter Yudi Ashari
Kakak korban saat tiba di UGD menangis histeris saat mengetahui adiknya meninggal dunia.
Bahkan, ia sempat pingsan dan tidak bisa berdiri lagi, dan beberapa orang kerabatnya menggandeng kakak dari almarhum Randi.
Selain Randi, seorang mahasiswa lain, Yusuf Kardawi (19), semester tiga dari Fakultas Teknik UHO juga meninggal setelah menjalani perawatan serius di RS Bahteramas.
Yusuf mengalami luka parah di kepala bahkan hinggga menyebabkan dirinya koma.