Di Temanggung, Jumat Ditetapkan Sebagai Hari Minum Kopi, Ada Suratnya dari Bupati
Bupati Temanggung, M Al Khadziq, menetapkan tiap Jumat sebagai 'Hari Minum Kopi' untuk lingkungan di seluruh wilayah Kota Tembakau.
"Sehingga, sebesara besar sumbangsih perekonomian secara riil belum terdata secara baik," katanya.
Seorang pelaku usaha kopi, Isro'i, mengatakan festival semacam ini cukup berpengaruh dalam mendongkrak brand kopi Temanggung.
Menurutnya, Temanggung merupakan daerah di Jawa Tengah (Jateng) yang cukup aktif membranding kopi.
"Terbukti, sering kita mengikuti gelaran semacam ini.
Baik di Jateng maupun di wilayah lain," ujarnya.
Ia mengakui, festival kopi dan semacamnya cukup efektif mendongkrak kopi Temanggung di kancah dunia perkopian di Indonesia.
"Sekarang popularitas kopi Temanggung cukup baik.
Itu tentu berimbas positif untuk petani dan pelaku usaha kopi Temanggung," kata pemilik merk dagang kopi Gunung Api ini.
Dituturkan, omzet jualan kopinya mencapai puluhan juta rupiah per bulan.
Terdiri dari penjualan kopi mentah, kopi roasting, hingga kopi siap saji.
Ia menyediakan berbagai jenis kopi: robusta, arabica, dan ekselsa.
"Penjualan kopi matang sudah diroasting bisa mencapai 200-258 kilogram/bulan, kalau kopi mentah bisa mencapai 10-15 ton/bulan.
Untuk jenisnya, di saya didominasi robusta," pungkasnya.
Festival ini digelar oleh himpunan pengusaha muda Indonesia (Hipmi) Temanggung, pada 19-22 September.
Terdapat 109 stan yang menjajakan kopi, makanan tradisional Temanggung dan lainnya. (yan)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Di Temanggung Setiap Jumat Adalah Hari Minum Kopi, Ada Surat Edaran Bupati, https://jateng.tribunnews.com/2019/09/19/di-temanggung-tiap-jumat-adalah-hari-minum-kopi-ada-surat-edaran-bupati?page=all.