Kamis, 2 Oktober 2025

Balita Meninggal Dunia Setelah Makan Nasi Goreng dari Sekolah Kakaknya, si Kakak Ikut Muntah-muntah

Seorang balita meninggal dunia setelah memakan nasi goreng dari sekolah kakaknya. Diketahui, si kakak juga ikut keracunan dan muntah-muntah.

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
KOMPAS.COM/JIMMY RAMADHAN AZHARI
Seorang balita meninggal dunia setelah memakan nasi goreng dari sekolah kakaknya. Diketahui, si kakak juga ikut keracunan dan muntah-muntah. 

Namun, hal yang mengganjalnya adalah diagnosa ketiga.

Lantas, dia menduga infeksi itu disebabkan oleh nasi goreng yang di makan anaknya.

Ia langsung menanyakan perihal tersebut ke dokter tersebut.

"Dokter di situ enggak ngasih jawaban yang tegas. Dia cuma ngasih jawaban 'bisa jadi ada kemungkinan, Pak'. Akhirnya beliau menyarankan anak saya dirawat di ruang ICU," tuturnya.

Setelah dirawat di ruang PICU (ICU khusus anak), kondisi LSZ kembali membaik.

Saat sadar, sang anak sempat mengobrol dengan ayahnya.

Kala itu, ia mengatakan kalau dia sangat haus.

Namun, saat itu kondisinya LSZ sedang dipuasakan oleh dokter, sehingga sang ayah tidak bisa memenuhi keinginan anaknya.

Ia lantas menyuruh anaknya itu untuk beristirahat.

Melihat kondisi anaknya yang sudah kembali prima, Wahyu meninggalkan anaknya tersebut dalam pengawasan suster untuk melihat anak sulungnya yang masih dirawat di RS Tugu Koja.

Akan tetapi, ketika ia tiba di rumah untuk membersihkan diri sebelum ke RS Tugu Koja, Wahyu mendapat kabar bahwa kondisi LSZ kembali menurun.

Wahyu kembali ke rumah sakit untuk melihat kondisi anaknya itu.

Namun, pada pukul 19.12 WIB, LSZ menghembuskan napas terakhir.

"Akhirnya ada keputusan dari dokter jaga 'Pak kita sudah berusaha semaksimal mungkin, anak bapak sudah meninggal," kata dia.

Anaknya kemudian dimakamkan di TPU Semper, Cilincing Jakarta Utara pada Jumat (13/9/2019) siang.

Keluarga Sudah Ikhlas

Baik Wahyu dan Widia mengaku ikhlas dengan kepergian anaknya tersebut.

Ia dan istri sepakat untuk tidak memperpanjang kasus tersebut.

"Kita sudah ikhlas ya, kita anggap itu sudah menjadi takdir," kata Wahyu.

Wahyu mengatakan, pihak SDN 19 Tugu Koja dan Kasudin Pendidikan Wilayah II, Momon Sulaeman, juga sudah menyambangi kediaman mereka.

Pihak sekolah datang untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus mengklarifikasi mengenai meninggalnya anak mereka.

Dalam kesempatan itu, Wahyu menegaskan kepada pihak sekolah bahwa keluarga tidak akan menindaklanjuti kasus tersebut.

"Kita juga enggak mau membesar-besarkan kasus ini ya jadi ya sudah," ujarnya.

Hal itu juga diamini oleh salah seorang guru SDN 19 Tugu Koja, Patar M Silitonga.

Ia mengatakan, pihak komite sekolah selaku yang bertanggung jawab mengenai pemberian PMT-AS akan segera melakukan mediasi kepada keluarga terkait peristiwa tersebut.

"Pihak komite sudah konfirmasi ke pihak keluarga, bahwa pada saat ini pihak keluarga kita biarkan untuk tenang lah dulu. Karena sedang dalam keadaan berduka," ujar Patar.

Artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Balita Meninggal Usai Makan Nasi Goreng dari Sekolah Kakaknya" dan "Sudah Ikhlas, Orangtua Balita yang Meninggal Usai Makan Nasi Goreng Tak Lapor Polisi"

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved