Sabtu, 4 Oktober 2025

Bocah Alami Kerancuan Kelamin: Bolak-balik Bandung Hingga Perjuangan Orangtua Biayai Pengobatan

Dia harus harus bolak-balik ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung guna memeriksa kondisi kesehatannya

Campaign
Ilustrasi anak 

Faktor eksternal itu bisa karena pestisida atau insektisida.

"Pestisida atau insektisida itu kan menghambat hormon dan bisa mengakibatkan penurunan hormon testosteron mungkin, sehingga kelaki-lakian (anak) menjadi terganggu," jelas Sultana.

Lantas, langkah apa saja yang harus dilakukan untuk penanganan kerancuan kelamin ini?

Penanganan kerancuan kelamin

Sultana mengatakan, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk penanganan kerancuan kelamin seperti dialami AR.

1. Tes kromosom

Hal pertama dan paling awal yang harus dilakukan adalah tes kromosom.

Tes kromosom bertujuan untuk mengetahui jumlah kromosom kromosom XX untuk perempuan, atau mempunyai kromosom XY untuk laki-laki.

Normalnya, sel dalam tubuh manusia memiliki 23 pasang kromosom atau 46 buah.

 FOTO TERBARU Nia Daniaty Setelah Kecelakaan, Imaniar Rahangnya Juga Bengkak, Dorce Muntah-muntah

 Fakta-fakta Terbaru Meninggalnya Pemeran Video Dewasa Vina Garut, Alasan V Tak Diizinkan Melayat

 Viral Pembunuhan Mengerikan di Pemalang, Pengantin Dibacok Tewas di Depan Istri, Cemburu Buta?

 Putri Ussy Sulistiawaty, Amel & Ara Ungkap Pertengkaran Ibunya Sampai Pingsan dengan Andhika Pratama

Namun, ada juga kasus kelainan jumlah kromosom.

"Misalnya 47 XXY atau juga disebut sindrom klinefester (KS). 47 XXY juga bisa dengan hipospadia (saluran kencing pada alat kelamin laki-laki bocor di tengah). Atau bisa juga kelainan kromosom yang lain, ada banyak sekali jenisnya," kata Sultana memberi contoh.

"Sehingga pertama yang dilakukan di garis depan adalah kromosom. Sayangnya, pemeriksaan kromosom hanya di kota-kota besar dan hanya di pulau Jawa, sehingga kadang dokter tidak bisa melakukan pemeriksaan (kromosom) ini, kemudian dibiarkan tanpa tahu kejelasan jenis kelaminnya," jelas Sultana.

2. Pemeriksaan hormon

Hal kedua yang dilakukan setelah pemeriksaan kromosom adalah uji hormon.

Uji hormon bertujuan untuk mencari tahu apakah anak memiliki testosteron atau tidak, kemudian juga hormon-hormon lain.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved