Guru Humoris itu Pergi untuk Selamanya, Uang Saku untuk Putra Bungsu Diduga Hilang saat Kecelakaan
Bambang Pudi Astomo guru SMPN 35 Palembang meninggal di tengah perjalanan saat hendak mengantar uang dan keperluan kuliah untuk putra bungsunya
"Saya ikhlas dengan kejadian ini. Walaupun merasa terpukul, tapi namanya sudah takdir jadi harus diterima dan dijalani," ujar Sri saat ditemui di rumah duka di jalan KH Balqi Banten IV gang rukun Palembang.
Sri tidak punya firasat apapun sebelum kecelakaan maut yang menewaskan suaminya itu terjadi.
Namun, satu malam sebelum kecelakaan, Bambang sempat berujar dirinya tidak apa-apa kalau harus mati.
"Semalam bapak batuk-batuk. Saat itu dia mau minum sembarang obat."
"Saya larang karena takut nanti terjadi apa-apa. Tapi malah dijawabnya, mau minum obat apa saja. Tidak apa-apa juga kalau harus mati," cerita Sri.
Sri mengaku sempat terkejut mendengar pernyataan itu.
Namun dia tidak menyangka bahwa hal itu akan menjadi pertanda kejadian buruk yang menimpa suaminya.
"Tidak menyangka sekali," ujarnya.
Kecelakaan itu melibatkan sepeda motor yang dikendarai Bambang dengan sebuah truk.
Supir truk tersebut yang diketahui bernama Rahmat (40) melarikan diri saat kecelakaan tersebut. Polisi masih melakukan penyidikan terkait kecelakaan itu.
Sri mengaku sudah membuka pintu maaf bagi sang supir truk.
"Saya sudah membuka pintu maaf. Silahkan datang ke rumah kalau mau minta maaf, pasti akan kami terima. Kecelakaan ini sudah takdir kami, saya ikhlas,"ujarnya.
Meskipun begitu, Sri juga menyerahkan sepenuhnya kelanjutan peristiwa kecelakaan tersebut pada pihak kepolisian.
"Tapi untuk penahanan atau yang lain ke pelaku, hal itu kembali lagi ke pihak kepolisian. Saya serahkan pada mereka," ujarnya.
Keluarga korban tampak tabah dan mengikuti proses pemakaman hingga selesai.