Sabtu, 4 Oktober 2025

Guru Humoris itu Pergi untuk Selamanya, Uang Saku untuk Putra Bungsu Diduga Hilang saat Kecelakaan

Bambang Pudi Astomo guru SMPN 35 Palembang meninggal di tengah perjalanan saat hendak mengantar uang dan keperluan kuliah untuk putra bungsunya

Editor: Yudie Thirzano
Tribunsumsel.com/ Shinta Anggraini
Almarhum Bambang Pudi Astomo Guru SMPN 35 Palembang yang meninggal karena kecelakaan maut di Jalan Lintas Palembang-Indralaya, Rabu (3/9/2019). Almarhum Bambang Pudi Astomo dikenal sebagai guru yang humoris, suka melawak dan jarang marah 

Pensiun Tahun Depan

Almarhum Bambang Pudi Astomo sebenarnya akan pensiun tahun depan.

Di SMP N 35 Palembang tempatnya saat ini mengajar, Bambang telah mengabdi selama 17 tahun.

Hal inilah yang menjadi kesedihan mendalam di hati murid maupun rekan satu profesi Bambang.

"Pak Bambang tahun depan akan pensiun, tapi belum sempat menikmati masa itu beliau sudah meninggal," ujar Dahlia, salah seorang rekan satu profesi Bambang saat ditemui usai upacara pelepasan jenazah di rumah duka, Rabu (4/9/2019).

Baca: Tak Terima Didamaikan, Orangtua Siswa dan Anak Keroyok Guru yang Sedang Mengajar, Videonya Viral

Sebelum dimakamkan di TPU Gunung Semeru Plaju, dilakukan upacara pelepasan jenazah Bambang secara kedinasan.

Selain berstatus sebagai aparatur sipil negara, almarhum Bambang aktif sebagai anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Palembang.

Saat upacara pelepasan jenazah berlangsung, suasana duka begitu sangat terasa.

Air mata kesedihan tak hanya terlihat dari pihak keluarga, namun murid-murid serta rekan satu profesi Bambang juga tak kuasa menahan air matanya.

"Almarhum orangnya ramah, dia juga baik dan suka bercanda. Kami sangat kehilangan sosok beliau, "ujar Dahlia.

Sementara itu, Syafril satu di antara petugas dalam upacara pelepasan jenazah Bambang mengatakan, upacara pelepasan jenazah merupakan suatu bentuk penghormatan atas pengabdian Bambang sebagai salah seorang ASN yang telah mengabdi selama kurang lebih 30 tahun lamanya.

"Ini merupakan bentuk penghormatan dari pemerintah kota Palembang terhadap aparatur sipil Negara atau anggota korpri yang tergabung dalam pemerintahan kota Palembang. Beliau juga masih tergabung dalam PGRI Palembang,"ujarnya.

Duka Keluarga

Mata Sri Ambarwati (52) masih terlihat sembab saat menerima para pelayat yang datang ke rumahnya, Kamis (4/9/2019).

Sang suami tewas dalam kecelakaan maut di Jalan Lintas Palembang-Indralaya, Selasa (3/9/2019).

Halaman
1234
Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved