Oknum ASN Akui Lakukan Pelecehan Terhadap Penyandang Disabilitas Korban Tsunami Aceh
Oknum ASN itu pun mengakui perbuatan pelecehan seksual tersebut dengan membuat surat pernyataan
"Kemungkinan kejadian pelecehan seksual itu saat pelatihan, pelakunya diduga Peksos Dinsos Jabar. Sebelum dia cerita, ibu kandungnya curiga dengan sikap korban yang tampak tertekan," ujarnya saat ditemui di salah satu panti di Kota Cimahi, Senin (17/6/2019).
Korban Selamat Tragedi Tsunami
Anak perempuan penyandang disabilitas berusia 15 tahun, sebut saja mawar yang diduga mengalami pelecehan seksual merupakan korban selamat tragedi tsunami di Aceh pada tahun 2004 Silam.
Setelah tsunami yang menghancurkan wilayah Aceh ia dan ibunya pindah ke rumah neneknya yang berada di Kota Bandung, sedangkan ayahnya meninggal dunia akibat kejadian tersebut.
"Ayahnya orang Aceh dan dia tinggal disana, tapi setelah semuanya hancur dia pindah kesini ke rumah orangtua ibunya yang merupakan orang Ngamprah," ujar Ibu asuh korban, YR saat ditemui di salah satu panti asuhan di Kota Cimahi, Senin (17/6/2019).
Namun saat ini, kakek dan nenek korban juga sudah meninggal dunia dan sejak kecil ibunya harus membiayai Mawar seorang diri hingga harus bekerja di Jakarta.
Setelah mawar berusia 15 tahun, lanjut dia, ibunya memberikan pelatihan keterampilan di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (BRSPD) Dinsos Jabar yang dimulai sejak Maret hingga Oktober 2019.
Baca: Cerita Warga Pekalongan Jalan Kaki dari Aceh sampai Papua Selama 19 Tahun
Namun saat mendapat pelatihan, dia mengalami pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh oknum Pekerja Sosial (Peksos) di Dinas Sosial Pemrov Jabar berinisial SR (50) pada Maret 2019 lalu.
"Saat mengikuti pelatihan, dia tinggal di asrama Kemuning. Kemudian ibunya bekerja sebagai petugas daycare di Jakarta," katanya.
Namun setelah adanya kejadian ini, kata dia, ibu kandung korban tak ingin Mawar kembali lagi untuk mengikuti pelatihan di BRSPD Dinsos Jabar.
Diberitakan sebelumnya, kejadian tersebut diketahui, setelah korban menceritakan pelecehan seksual itu saat dijemput dari tempat pelatihan oleh ibu kandungnya karena saat itu akan libur lebaran.
Baca: Evaluasi Mudik Lebaran 2019, Korlantas Usul Pembuatan Rest Area Alternatif
"Kemungkinan kejadian pelecehan seksual itu saat pelatihan, pelakunya diduga Peksos Dinsos Jabar. Sebelum dia cerita, ibu kandungnya curiga dengan sikap korban yang tampak tertekan," ujar YR.
Kasat Reskrim Polres Cimahi, AKP Niko N Adiputra membenarkan adanya laporan terkait kasus tersebut dan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Iya Betul, kami sudah menerima laporan kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak disabilitas dan saat ini masih dalam penyelidikan," ujarnya.
Untuk mengungkap kasus tersebut, saat ini pihaknya masih mengumpulkan alat bukti dan keterangan korban dan pihak keluarga terlebih dahulu, sehingga
pihaknya belum bisa menetapkan status hukum terhadap terduga pelaku.