Rabu, 1 Oktober 2025

Mayat Badiun Ditemukan di Samping Gubuk, Nyaris Tidak Bisa Dibawa Pulang  

Selama ini, dia bekerja serabutan di Banda Aceh dan tinggal seorang diri di gubuk di depan rumah Ayah Papua

Editor: Eko Sutriyanto
istimewa
Ternyata ada kisah sedih di balik kehidupan pria bernama Badiun bin Ismail (40), di samping gubuk di Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Rabu (17/4/2019) malam lalu 

Pihak rumah sakit kesulitan menghubungi keluarganya.

“Saat saya datang ke rumah sakit, tidak ada satu pun keluarga Badiun di sana. Sehingga saya kemudian berinisiatif mengurus jenazah itu,” ungkap Rohid yang sehari-hari bekerja sebagai mando atau kepala buruh di kompleks perumahan Eumpang Breuh, di Gampong Gla Meunasah Baro, Kecamatan Krueng Barona Jaya, Aceh Besar.

Rohid mengatakan, dia datang ke RSUDZA setelah dihubungi oleh Mukhlis, adik Badiun yang tinggal di Aceh Utara.

"Adik Badiun bilang ‘tolong cari abang saya, saya dengar beliau sakit. Tolong dicek ke rumah sakit’. Makanya saya datang ke rumah sakit dan kemudian mendapat informasi jenazah Badiun ada di kamar mayat. Itu keesokan harinya, setelah mayat Badiun satu malam berada di sana,” ujar Rohid.

Menurut Rohid, berdasarkan informasi dari pihak medis di RSUDZA, Badiun meninggal dunia karena kehabisan cairan.

Informasi lainnya dari teman tempat Badiun pernah bekerja, selama ini Badiun memang dalam kondisi sakit, terutama batuk kronis.

Rohid sempat gelagapan saat ingin membawa pulang jenazah Badiun karena tidak pernah dirawat di RS, maka mayat harus dibawa pulang dengan ambulans sewaan.

Ia pun bertanya ke pihak RS, ternyata biaya ambulans adalah sebesar Rp 8.000 per km.

Total, Rohid perlu uang Rp 2.245.000 untuk biaya ambulans membawa pulang jenazah Badiun ke Gampong Meunjee Peut, Kecamatan Murah Mulia, yang berjarak sekitar 280 kilometer dari Banda Aceh.

Sedangkan korban tidak punya siapa pun di Banda Aceh.

Sementara keluarganya di Aceh Utara tidak punya apa pun yang bisa menebus biaya ambulans.

Baca: BNN Gagalkan Penyelundupan 300 Kilogram Ganja Asal Aceh yang Disembunyikan di Antara Limbah Medis

Di tengah situasi yang galau itu, Rohid teringat dengan anggota DPRK Banda Aceh, Mukminan SE yang menyediakan ambulans gratis.

“Awalnya saya ragu, karena rutenya sangat jauh dari Banda Aceh, tapi Alhamdulillah ternyata Ustaz Mukminan menanggung semuanya, termasuk BBM dan makan minum sopi," ungkap Rohid.

Begitu mayat itu sampai di Aceh Utara, langsung dibawa ke kuburan umum di Gampong Ranto Kecamatan Murah Mulia.

“Malam itu juga dikebumikan,” pungkas Rohid menutup cerita duka tentang nasib orang-orang miskin di negeri kaya ini.

Berita ini sudah tayang di Serambinews berjudul  Kisah Badiun, Pria yang Mayatnya Ditemukan Tergeletak di Samping Gubuk di Keudah, Banda Aceh 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved