Rabu, 1 Oktober 2025

Mayat Badiun Ditemukan di Samping Gubuk, Nyaris Tidak Bisa Dibawa Pulang  

Selama ini, dia bekerja serabutan di Banda Aceh dan tinggal seorang diri di gubuk di depan rumah Ayah Papua

Editor: Eko Sutriyanto
istimewa
Ternyata ada kisah sedih di balik kehidupan pria bernama Badiun bin Ismail (40), di samping gubuk di Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh, Rabu (17/4/2019) malam lalu 

Lokasi korban ditemukan meninggal tepatnya berada di halaman rumah H Abdul Halim alias Ayah Papua, di Dusun Kenari, Gampong Keudah, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh.

Baca: Bandar Sabu Gigit Anggota Polres Aceh Utara yang Menyamar Hingga Memar

“Dulu korban sempat bekerja pada H Abdul Halim, sebagai penambal ban. Namun, sudah delapan bulan yang lalu, korban sudah tidak bekerja lagi dan memutuskan pergi. Tapi, beberapa hari lalu, korban terlihat lagi di Gampong Keudah dan memutuskan tinggal di gubuk di depan rumah H Abdul Halim,” kata Iskandar mengutip keterangan saksi.

Pada saat kembali dan memutuskan tinggal di gubuk tersebut, lanjut Kapolsek Kutaraja ini, kondisi korban sudah sangat kurus dan sering terlihat batuk-batuk.

Sehingga, besar dugaan korban meninggal, akibat sakit batuk kronis yang dideritanya selama ini.

Baca: Doa 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan, Boleh Dibaca untuk Mendapatkan Ampunan!

Menurut Kapolsek Kutaraja, di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Meski demikian, sebut AKP Iskandar, jasad korban tetap dibawa ke Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, menggunakan mobil ambulance PMI Banda Aceh, untuk divisum.

Menurut AKP Iskandar, korban ditemukan meninggal dunia dalam posisi menyamping (setengah tengkurap), dengan kondisi kaki kanan terlipat.

Baca: Potret Kemiskinan di Australia: Antara Kelaparan atau Memiliki Tempat Tinggal

Mayat Badiun yang hanya mengenakan celana pendek tanpa baju, ditemukan pertama kali oleh tiga warga setempat, yakni M Sarong (46) seorang disabilitas (tuna wicara), H Abdul Halim alias Ayah Papua (mantan toke korban), dan Yusra, seorang wanita yang sehari-hari berjualan di sana.

“Lalu kabar penemuan mayat itu dilaporkan ke kami, sehingga saya dan personel langsung bergerak menuju ke lokasi dan berkoordinasi dengan Polresta Banda Aceh atas temuan jasad tersebut,” sebutnya.

Hasil pemeriksaan saksi-saksi di lokasi yang mengenal korban, sekitar pukul 14.30 WIB hari itu, Yusra, seorang saksi yang ikut menemukan korban Maun pada malam itu sempat memberikan makan siang.

Saksi Yusra, sering menawarkan makan kepada korban, karena Maun diketahui tidak memiliki keluarga atau siapapun di Banda Aceh.

“Keterangan para saksi, selain sudah sangat kurus, korban juga terlihat sering sakit-sakitan, sehingga besar dugaan korban meninggal akibat penyakit yang dideritanya,” pungkas AKP Iskandar didampingi Kanit Reskrim Polsek Kutaraja, Bripka Samsul.

Nyaris tak Bisa Dibawa Pulang

Rohid kemudian menceritakan, mayat Badiun sempat satu malam berada di ruang jenazah RSUDZA Banda Aceh.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved