Masalah Sepele, Seorang ART Disiram Air Panas di Bali Lalu Kabur Loncati Pagar
Polda Bali menangkap tiga orang terduga pelaku penyiraman air panas kepada Asisten Rumah Tangga (ART) bernama Eka Febriyanti,
"Tidak ada orang, saya kemudian loncat dari tembok ke luar rumah dan lari menuju warung di dekat sana," jelasnya di Polda Bali, kemarin.
Korban lantas berjalan kaki hingga dicarikan angkutan oleh anggota kepolisian ke Nusa Dua untuk bertemu keluarganya.
Hingga ia bertemu dengan temannya yang bernama Ayu dan besoknya baru mendapatkan perawatan di Puskesmas Kuta Selatan.
Baca: MK: Tuduhan Kecurangan di Pemilu Perlu Dibuktikan, Tak Sekedar Asumsi
Baca: Dipecat karena Terjerat Kasus Korupsi, 4 PNS Pemkab Bangli Ajukan Keberatan
Baca: Jubir BPN: Kami Akan Tarik Saksi Kalau Tak Ada Itikad Baik dari Penyelenggara Pemilu
Baca: BREAKING NEWS Keberadaan DP Terduga Pemutilasi Vera Oktaria Terendus, Diinterogasi Warga, Kabur !
Menurut korban, penyiraman tersebut dilakukan majikan, adik tiri korban, dan satpam rumah pada Selasa (7/5/2019) sekitar pukul 12.00 wita.
Adik tiri korban yang sudah bekerja terlebih dahulu sebagai baby sitter, diminta sang majikan membuatkan air panas yang akan dibuat untuk menyiram korban yang baru bekerja selama 7 bulan.
"Yang nyiram juga ada adik tirinya yang kebetulan kerja di situ juga. Jadi beliau ini bekerja difasilitasi adiknya. DSW ini dikatakan korban kehilangan gunting besi warna hitam, yang kalau dibeli itu hanya Rp 88 ribu. Kehilangannya tanggal 7 Mei, pagi," kata pengacara korban, Supriyono.
Penyiraman pertama dilakukan oleh majikan korban, lalu disusul adik tiri korban, dan satpam rumah yang disuruh dan atas tekanan majikannya.
Tak lama setelah penyiraman tersebut, korban disuruh mencari kembali gunting pada malam harinya sekitar pukul 20.00 Wita, disusul penyiraman air panas dispenser untuk kedua kalinya.
Penyiraman tersebut dilakukan adik tiri korban dan satpam atas perintah majikannya.
Korban diminta untuk mencari terus hingga Rabu (8/5/2019) pukul 02.00 Wita dini hari, namun korban tetap masih tidak menemukan gunting besi tersebut.
"Esoknya tanggal 8 Mei, pagi. Tahu kalau majikannya masih tidur dan adiknya mandi, sekitar jam 9 pagi, korban kabur. Ia loncat pagar sambil tahan sakitnya. Terus bersembunyi di warung dekat lokasi kejadian lalu pergi ke Nusa Dua," lanjut Supriyono. (azm/riz)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Polda Tangkap Tiga Terduga Pelaku Penyiraman Air Panas, Korban Eka Alami Luka Melepuh di Punggung,