Kasus Mutilasi di Blitar
Update Kasus Mayat Dalam Koper, Polisi dalami Motif Pembunuhan Berencana hingga Kronologi Mutilasi
Penyidikan kasus meninggalnya guru honorer, Budi Hartanto yang mayatnya ditemukan dalam koper terus dilakukan oleh Polda Jawa Timur.
TRIBUNNEWS.COM - Penyidikan kasus meninggalnya guru honorer, Budi Hartanto yang mayatnya ditemukan dalam koper terus dilakukan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur.
Saat ini, polisi sudah menangkap dua pelaku yakni Azis Prakoso dan Aris Sugianto.
Keduanya ditangkap di tempat berbeda.
Aris diamankan di Jakarta, sementara Azis diamankan di Kediri.
Baca: Teka-teki Koper dan Pakaian Guru Honorer yang Hilang Terungkap Berkat Firasat Ibu Pelaku
Meski pelaku sudah ditangkap, proses pendalaman fakta oleh polisi belum final.
Berikut Tribunnews.com merangkum dari Kompas.com, Selasa (16/4/2019), fakta terkini kasus tewasnya Budi Hartanto:
1. Polisi Dalami Motif Pembunuhan Berencana
Polisi terus mendalami motif pembunuhan berencana pada kasus ini.
Fakta tersebut dianggap penting karena akan digunakan polisi sebagai dasar penerapan pasal yang akan dikenakan kepada kedua pelaku.
"Bagi kami, motif pembunuhan guru tari honorer belum final. Masih digali fakta-fakta untuk motif pembunuhan berencana," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera, Selasa (16/4/2019).

Saat ini, kata Barung, kedua pelaku dijerat Pasal 338 juncto Pasal 365 Ayat 3 KUHP dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.
"Jika nanti polisi menemukan fakta pembunuhan berencana, sanksi hukumannya akan lebih berat yakni penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati," ujar dia.
2. Alasan Polisi Dalami Motif Pembunuhan Berencana
Kanit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela mengatakan, beberapa fakta yang akan didalami penyidik antara lain, munculnya Azis Prakoso, rekan Aris Sugianto di warung tempat korban Budi Hartanto dihabisi nyawanya.
"Pengakuan Aris, Azis diminta datang ke warung Aris karena Aris butuh teman. Karena Azis tidak ada kendaraan, maka Azis dijemput oleh Aris di rumahnya," kata Leonard.