Depresi Karena Dibully dan Dilecehkan Siswa, Siswi SMP di Pekanbaru Malah Diancam Oleh Sekolah
Diduga dibully dan alami pelecehan seksual oleh teman laki-laki, area sensitifnya dipegang, siswi SMP di Pekanbaru Riau depresi dan jatuh sakit.
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Diduga dibully dan alami pelecehan seksual oleh teman laki-laki, area sensitifnya dipegang, siswi SMP di Pekanbaru Riau depresi dan jatuh sakit.
Siswi SMP di Pekanbaru Riau diduga alami bully dan pelecehan seksual oleh temannya, area sensitifnya dipegang, Sekdako Pekanbaru mengingatkan, jangan terulang lagi.
Seorang siswi kelas VII SMP Negeri 39 Pekanbaru berinisial LP (12) diduga menjadi korban bullying oleh temannya satu kelas di SMP Negeri Pekanbaru, akibat bully dan pelecehan seksual itu, kini remaja 12 tahun itu mengalami depresi dan jatuh sakit.
Baca: Jadi Kurir 2 Kg Sabu, Pria Pembuat Tato Terancam Penjara Seumur Hidup
Baca: Remaja Putus Sekolah Jadi Pengedar Sabu di HST
Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru, Muhammad Noer MBS mengaku prihatin dengan kejadian yang menimpa seorang siswi SMP Negeri 39 Pekanbaru.
Remaja 12 tahun diduga menjadi korban bullying dan pelecehan seksual oleh sejumlah rekannya di sekolah itu.
Kejadian ini lantas menjadi bahan bully atau perundungan terhadap siswi tersebut.
"Saya belum dapat informasi. Tapi kami prihatin mendengar kabar ini," terangnya kepada Tribunpekanbaru.com pada Selasa (19/3/2019).
Menurutnya, para siswa mestinya menjalani proses belajar mengajar di sekolah.
Mereka harusnya mendapat perlindungan dari guru.
Ia tidak ingin hal serupa terjadi lagi menimpa siswi lainnya.
"Kami tegaskan pihak sekolah harus melindungi siswi yang jadi korban. Mereka harus dapat perlindungan, bukannya jadi korban perundungan," jelasnya.
M Noer menegaskan agar pihak Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mesti menangani masalah ini.
Korban harus mendapat perhatian khusus, agar tidak mengalami trauma.
Ia juga ingatkan pihak sekolah melakuan tindakan preventif, agar kejadian serupa tidak terulang.
Para siswa juga mesti dalam pengawasan orangtua dan guru.