Gubernur Aceh Ajukan Skema Tarif kepada Presiden terkait Mahalnya Harga Tiket Pesawat Domestik
Pemerintah Aceh akan menawarkan skema penentuan tarif tiket pesawat yang lebih rasional kepada Presiden Jokowi.
Laporan Wartawan Serambi, Herianto
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyesalkan sikap lalai yang diambil maskapai penerbangan udara di Indonesia yang menaikkan tarif ongkos udara tinggi, tapi tidak memprediksi ekses ekonomi yang lebih luas.
Seperti fenomena yang terjadi di Aceh saat ini.
Banyak masyarakat dari berbagai kalangan yang hendak ke Jakarta menggunakan jalur Kuala Lumpur lebih dulu, naik pesawat Air Asia, dengan alasan untuk menghemat ongkos.
Sebab tarif ongkos pesawat Garuda, Lion Air dan lainnya dinilai terlalu tinggi dan mahal.
Sudah saatnya maskapai penerbangan melakukan uji publik dan sosialisasi yang terukur dan masif sebelum menaikkan tarif, terutama untuk maskapai milik negara, seperti Garuda.
Pemerintah Aceh akan menawarkan skema penentuan tarif yang lebih rasional.
Diawali dengan berkirim surat mempertanyakan kebijakan tarif tinggi di kepada Menhub dan ditembuskan kepada Presiden.
Demikian diungkap Kadis Perhubungan Aceh, Junaidi kepada Serambi, Minggu (13/1/2019) di Banda Aceh mengutip pernyataan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah untuk dipublish ke media.
Menurut Junaidi sangat rasional, dan untuk mencegah dampak lebih buruk meluas sampai kepada ekonomi masyarakat, secepatnya dikaji ulang kembali.
Baca: Arhedi yang Ditangkap Polisi Berperan sebagai Pemegang Burung Rangkong, Pelaku Pemotong Burung Kabur
Alasannya, menurut Junaidi, jika masyarakat harus menggunakan jalur luar negeri dan naik pesawat asing lebih dulu untuk menuju ke ibu kota negara dengan alasan untuk menghemat ongkos, ketimbang naik pesawat domestik, fenomena ini dinilai sangat tidak baik dan tidak seha.
Juga bisa menurunkan rasa nasionalisme.
Dampaknya, lanjut Junaidi, tidak hanya itu, tapi berbagai program pembangunan ekonomi di daerah, bisa kena imbas buruknya.
Antara lain, jumlah wisatawan nasional dan asing yang akan datang ke Aceh via Jakarta akan menurun drastis.
Ini harusnya menjadi pertimbangan bagi Menhub, Menteri BUMN, perusahaan maskapai penerbangan udara nasional, seperti garuda dan lainnya.