Begini Kronologis Jatuhnya Atlet Paralayang di Gunung Banyak
Cherly Aurelia, remaja asal Desa Jatigedong Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang ini terjatuh tak lama setelah take off dari Gunung Banyak Kota Batu
Laporan Wartawan Surya Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM, BATU - Atlet paralayang Cherly Aurelia (18), tewas saat berlatih di Gunung Banyak, Kota Batu.
Ada dugaan penerbang paralayang ini terjatuh hingga meninggal dunia akibat kesalahan manusia (human error) atau kesalahan peralatan (mechanical error).
Ketua Paralayang Jatim Arif Eko Wahyudi dan didampingi pengurus FASI Jatim, tim dokter, dan sejumlah instruktur paralayang, serta beberapa penerbang paralayang di Gunung Banyak menggelar konferensi pers.
Cherly Aurelia, remaja asal Desa Jatigedong Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang ini terjatuh tak lama setelah take off dari Gunung Banyak Kota Batu, sekitar pukul 07.30 Wib.
Cherly terbang sendiri atau mandiri.
Dalam aturan penerbangan paralayang, Cherly boleh terbang mandiri karena dia memegang lisensi paralayang PL (pilot) 1 atau basic.
Berdasarkan keterangan Arif Eko Wahyudi, lisensi terbang Cherly juga masih berlaku.
"Kami sudah cek ke FASI pusat, bahwa lisensi adik Cherly ini masih berlaku. Dan dia pemegang rating PL 1 dengan jam terbang PG 1418. Jadi dia boleh terbang secara mandiri," ujar Arif.
Arif kemudian membeber kronologi jatuhnya alumni SMAN Ploso tersebut.
Di akhir pekan ini, Cherly terbang di Gunung Banyak sejak Sabtu (9/6/2018).
Dia datang bersama rekannya, Mia Ainisyah (19) dengan diantar seniornya dari Jombang untuk berlatih di Gunung Banyak, Cherly hanya berdua bersama MIa.
Cherly mengasah ketrampilan terbangnya, sedangkan Mia yang masih berstatus siswa paralayang lebih banyak berlatih di darat, atau dalam istilah paralayang latihan kering.
Hingga Senin (11/6/2018), Cherly sudah terbang beberapa kali.
Untuk hari Senin (11/6/2018) saja, Cherly terbang lima kali.