Begini Kronologis Jatuhnya Atlet Paralayang di Gunung Banyak
Cherly Aurelia, remaja asal Desa Jatigedong Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang ini terjatuh tak lama setelah take off dari Gunung Banyak Kota Batu
Saat salah satu sayap parasut menutup, senior yang ada di lokasi landing, langsung menginstruksikan melalui handy talky supaya Cherly membuka parasut cadangan.
Namun Cherly tidak bisa menjangkau parasut cadangan itu, sehingga tidak sampai terbuka.
Pihak kepolisian bersama tim Paralayang FASI Jatim langsung melakukan analisa.
Analisa itu dari penuturan senior, kesaksian yang melihat, juga video yang mengabadikan terbangnya Cherly.
Dari analisa itu, jatuhnya parasut diduga karena tidak adanya daya angkat.
Hal ini dikarenakan adanya beban yang menarik.
Beban itu diketahui dari tubuh Cherly yang terlihat melorot.
Melorotnya tubuh Cherly akibat dari tidak terpasangnya tali pengikat (strap) di dada dan kaki remaja itu.
Di paralayang, tali pengikat ini harus terikat di tiga tempat yakni dada, kaki dan tangan.
Ketika itu, hanya di bagian tangan saja yang terpasang.
"Strap di bagian dada dan kaki tidak terpasang. Ini yang sedang kami investigasi lebih jauh. Apakah strap ini tidak terpasang saat sebelum take off, atau terlepas saat sudah terbang," tegas Arif.
Arif menegaskan, petugas gabungan sedang menginvestigasi terlepasnya tali pengikat ini.
Jika tali pengikat tidak terpasang sebelum take off, maka disebut sebagai kesalahan manusia atau human error.
Sedangkan strap terlepas saat di udara itu disebut kesalahan peralatan, yang bisa disebut sebagai produk gagal.
Jika kasus kedua terjadi, maka penerbang akan melaporkannya dan produk itu bisa ditarik dari pasaran.