Kamis, 2 Oktober 2025

Kasus Terorisme

Warga Tak Menyangka Tukang Servis HP yang Baik Hati itu Ditangkap Terkait Terorisme

Kehadiran polisi yang bersenjata lengkap itu membuat warga kota tersebut menjadi gempar. Warga penasaran dan berusaha mendekati lokasi penggerebekan.

Editor: Dewi Agustina
Surya/Istimewa
Polisi menjaga rumah salah satu terduga teroris di Probolinggo 

Selanjutnya, Rabu pagi satu terduga teroris diamankan. Dia adalah Bukhori (48) asal Desa Pegalangan Kidul, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo.

Pada Rabu malam giliran Wisnu yang ditangkap.

Dari lima terduga teroris yang diamankan, masing-masing memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda.

Ada yang jual madu, tukang potong rambut, hingga pegawai negeri sipil (PNS) aktif di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Probolinggo.

Buku Ba'asyir
Selama sekira 90 menit Densus 88 Antiteror menggeledah seisi ruko milik Wisnu.

Informasi yang didapatkan, barang bukti yang diamankan di antaranya satu busur panah, satu buku At Tauhid karangan Abu Bakar Ba'asyir, satu buku karangan Aman Abdurrahman, satu keping CD, satu laptop, dua HP merk Nokia, dua buku tabungan, satu teleskop, satu senapan angin, dan satu lisan sasaran tembak.

"Barang bukti dan yang bersangkutan sudah dibawa Densus 88 Antiteror untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut," kata Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Alfian Nurrizal.

Kapolres Alfian Nurrizal menyampaikan proses penangkapan dan penggeledahan rumah Wisnu berlangsung lancar.

Ia mengatakan tidak ada perlawanan dari yang bersangkutan.

Saat digerebek, Wisnu hendak beristirahat.

"Yang dikhawatirkan, WS (Wisnu) ini menyimpan bahan peledak. Allhamdulillah setelah kami geledah kurang lebih 1 jam 30 menit, kami tidak menemukan bahan peledak yang berbahaya," terangnya.

Alfian mengatakan, penangkapan Wisnu ada kaitannya dengan penangkapan terhadap empat orang sehari sebelumnya di Probolinggo.

"Dia (Wisnu) sangat paham tentang elektro. Makanya dia buka konter HP. Nah, di kelompok ini, dia mekanik elektro, semacam ahlinya. Dia yang mengatur untuk urusan itu," urainya.

Namun, ia enggan merinci secara detail apa peran Wisnu dan tergabung dalam kelompok apa.

"Pemeriksaan lebih lanjut ada di Densus 88 dan Mabes Polri. Kami di sini hanya membantu pengamanan saat penangkapan saja," tegasnya.

Ia menyadari banyak orang yang tinggal di Probolinggo ditangkap Densus 88 Antiteror belakangam ini.

"Tetap tenang, masyarakat bersama Polri. Kami akan selalu mengedepankan situasi kamtibmas aman, lancar dan selalu terkendali," ujarnya. (surya/lih)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved