Kasus Terorisme
Warga Tak Menyangka Tukang Servis HP yang Baik Hati itu Ditangkap Terkait Terorisme
Kehadiran polisi yang bersenjata lengkap itu membuat warga kota tersebut menjadi gempar. Warga penasaran dan berusaha mendekati lokasi penggerebekan.
TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO - Perburuan orang-orang yang dianggap tergabung dalam jaringan terorisme terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror.
Kali ini sebuah ruko di Kelurahan Pilang Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Rabu (30/5/2018), sekira pukul 23.00 WIB menjadi sasaran.
Kehadiran polisi yang bersenjata lengkap itu membuat warga kota tersebut menjadi gempar.
Warga penasaran dan berusaha mendekati lokasi penggerebekan.
Tak pelak polisi langsung memasang garis polisi di radius lebih 100 meter dari lokasi penggerebekan.
Densus menggerebek ruko milik Wisnu Dwi Putranto, seorang pedagang dan tukang servis handphone.
Dia sudah lama tinggal di ruko itu bersama istri dan orangtuanya.
Arif, warga setempat, mengatakan Wisnu sudah lama memiliki konter handphone (HP).
Baca: Produksi Limbah Minyak Kelapa Sawit Diduga Tak Berizin Digerebek Polisi
Konter HP tersebut bahkan sangat terkenal karena Wismu bisa memperbaiki kerusakan segala jenis HP.
"Saya juga tidak tahu, kok tiba-tiba ramai di sini. Saya lihat ternyata ada banyak polisi, dan setelah saya tanyakan, ternyata dia (Wisnu) yang infonya masuk jaringan teroris. Saya jarang ngobrol dengan dia," katanya.
Menurut Arif, selama ini Wisnu dikenal sebagai sosok baik. Ia juga ramah dalam melayani pelanggan.
Ia bahkan dikenal sebagai orang yang sangat sabar dan sangat telaten dalam menerima jasa perbaikan HP.
"Saya pernah servis HP di sini, setelah saya bawa pulang ternyata rusak lagi. Saya kembalikan, ternyata masih diterima sama dia. Soal urusan pribadi saya tidak tahu menahu. Tapi, jujur saya kaget, kalau ternyata dia (Wisnu) ada kaitannya dengan teroris," ucapnya.
Baca: Mantan Pengacara Setya Novanto Terdiam Dituntut 12 Tahun Penjara
Selama 2x24 jam, Densus menangkap lima orang di Probolinggo yang diduga kuat terlibat dalam jaringan terorisme.
Mereka adalah Gatot Sulistio (54), warga Desa Sumberkedawung, Kecamatan Leces, kakak beradik Kamal (52) dan Karibun Subagio (48), warga Desa Wonorejo, Kecamatan Maron.
Ketiganya diamankan pada Selasa malam di rumahnya masing-masing.