Harga Tanah di Kawasan Jalan SM Amin Pekanbaru Kini Mencapai Rp 2 Juta Per Meter Persegi
Setelah adanya rencana pembangunan pusat perkantoran dan Kawasan Industri Tenayan serta Outer Ringroad, harga tanah melonjak tinggi.
"Belinya dulu karena sudah ada rencana pembangunan jalan lingkar kota.Terus belakangan Pak Wali Kota mau buat kantor di sana, itu yang buat naik harganya, " ujar Sahrin.
Tidak hanya Sahrin yang beruntung memiliki tanah di Jalan Badak. Dodi, seorang warga Pekanbaru, membeli tanah di kawasan itu tahun 2011.
Saat itu masih murah. Kini harganya lima sampai enam kali lipat dari harga semula.
Baca: Mantan Direktur Mainichi Shimbun Osaka Jepang Ditangkap Polisi karena 49 Kali Mencuri
"Sekarang pasarannya sudah lima kali lipat dari modalnya," ujar Dodi saat berbincang dengan Tribun.
Ia mengaku sudah banyak yang datang menawar untuk membeli lahannya. Ia belum mau melepasnya, karena masih menunggu harga lebih mahal lagi.
"Kan makin mahal nanti, makanya ditunggu sajalah," kata Dodi.
Tidak hanya di Jalan Badak. Lonjakan harga tanah juga terjadi di sepanjang jalur jalan lingkar luar yang akan dibangun menuju Pasir Putih.
Seperti di sekitar Jalan Seroja, Kelurahan Sialang Rampai Tenayanraya, Pekanbaru.
Kaplingan tanah yang siap dijual sepanjang Jalan Seroja hingga Jalan Melati yang rencananya akan tembus ke Pasir putih harganya mulai melonjak.
Sekitar tiga tahun lalu, harga tanah di lokasi tersebut hanya Rp 50 ribu hingga Rp 75 ribu per meter.
Saat ini harganya sudah mencapai Rp 250 hingga Rp 300 ribu per meter.
"Dulu, tahun 2013, saya beli Rp 50 ribu per meter. Sekarang saya buat kaplingan khusus, untuk bagian paling dekat dengan jalan harganya lebih mahal yakni Rp 250 ribu per meter. Sedangkan yang agak ke dalam Rp 175 ribu per meter," ujar pemilik tanah, Rahmat.
Rahmat memiliki tanah seluas dua hektare, yang berlokasi di pinggir jalan yang rencananya akan dibangun jalan lingkar luar kota.
Baca: Sebut Nama Puan Maharani dan Pramono Anung, Setnov Dinilai Gegabah