Minggu, 5 Oktober 2025

Cerita Gubernur Aceh Saat Mesin Pesawat yang Dipilotinya Mati dan Mendarat Darurat di Pantai

Sabtu (17/2/2018) malam, sekira pukul 20.00 WIB, Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf menggelar jumpa pers di Pendopo Gubernur Aceh di Banda Aceh.

Editor: Hendra Gunawan
Istimewa
Kondisi pesawaf Eagle One milik Irwandi Yusuf yang jatuh di kawasan Aceh Besar, Sabtu (17/2/2018) 

Saat pesawat sudah di darat, karena tidak mendarat di atas pasir, pesawat kemudian oleng disebabkan bannya masuk dalam pasir. “Posisinya miring ke kanan, patahlah sayapnya kena tanah. Kemudian saya buka kokpit saya cium nggak ada minyak. Saya kemudian minta obeng sama nelayan, saya buka tutup mesin untuk lepas baterai. Alhamdulillah saya dengan Pak Taqwa tidak apa-apa,” pungkas Irwandi.

Pendaratan darurat itu terjadi ketika Irwandi sedang terbang dari Aceh Jaya menuju Lanud SIM. Ia baru saja menyelesaikan kunjungan kerja untuk melihat sejumlah proyek yang dibiayai oleh APBN. Aceh Jaya merupakan kabupaten terakhir yang dikunjunginya, setelah sebelumnya terbang ke Lhokseumawe, Aceh Timur, Nagan Raya, Meulaboh.

Dijadwalkan, setiba di Lanud SIM Irwandi akan menggelar konferensi pers. Namun, karena musibah itu, Irwandi batal hadir, namun konferensi pers tetap berlangsung, Taqwallah hadir ke Lanud SIM menggantikan Irwandi.

Taqwallah tampak tergopoh-gopoh. Tak lebih dari 15 menit Taqwallah berada di SIM untuk menyampaikan laporannya. Taqwallah mengatakan, Irwandi tidak bisa hadir dalam konferensi pers karena dalam keadaan lelah disebabkan baru saja mendarat.

Setelah menyampaikan laporan kunker, Taqwallah langsung meminta izin kepada wartawan. Ia langsung meninggalkan lokasi dan konferensi pers diambil alih oleh Jubir Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani. (dan)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved