Bocah Berprestasi Terpaksa Jual Jagung Brondong Demi Bantu Keluarga, Ini Kisahnya
Ia membawa satu persatu brondong jagung dalam dus yang diminta oleh seorang pembeli di kawasan Pasar Cipanas, Rabu (20/12/2017).
Lefti mengatakan, jika musim libur tiba ia sudah sejak pagi pergi berdagang dari rumahnya di kawasan Simpang, Cipendawa, Kecamatan Pacet.
"Kalau musim libur saya pulang lebih awal, bisa pukul 16.00 atau pukul 17.00," katanya.
Lefti mengatakan, ia bisa berjalan kaki hingga Rumah Sakit Cimacan untuk berjualan setelah berkeliling di kawasan Pasar Cipanas.
Jika dirata-rata ia bisa menempuh lebih dari 10 kilometer berjalan kaki setiap harinya dari berangkat sampai pulang lagi ke rumah.
Udara seputar Cipanas terlihat dingin karena hujan terus mengguyur sejak pagi.
Jaket merah yang dipakai bocah penjual brondong jagung ini pun terlihat basah.
"Sudah biasa basah pa, yang penting barang dagangan saya tak basah," katanya.
Lefti mengatakan, orangtuanya mempunyai enam orang anak.
Lefti adalah anak ketiga dan mempunyai tiga orang adik yang masih kecil.
"Kakak saya juga sama berjualan dan ada yang ikut berjualan nasi goreng," katanya.
Ia mengatakan, uang hasil berjualannya digunakan untuk membeli keperluan sekolah seperti tas, seragam, dan buku. Kalau ada sisa diberikan kepada orangtuanya.
Ia mengatakan, ayahnya hanya seorang penjaga vila dan ibunya lebih sibuk mengurus adik-adiknya.
Di sekolah, ternyata bocah penjual brondong ini cukup berprestasi.
Ia mendapat ranking tiga di kelasnya.
Lefti mengatakan jika ia sudah besar nanti ia ingin menjadi seorang polisi. (Ferri Amiril Mukminin)
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul: Bocah Kelas 4 SD di Pacet Terpaksa Jualan Brondong Jagung demi Bantu Perekonomian Keluarga