Hari Pahlawan
Dua Pemuda Jalan Kaki dari Magelang-Jakarta Sejauh 520 Km Hanya untuk Temui Jokowi
Dua anak muda asal Dusun Puton, Desa Tuksongo melakukan perjalanan dari Magelang menuju Jakarta hanya dengan berjalan kaki.
"Generasi muda harus terus mengingat jasa pahlawan dan menjaga kemerdekaan yang telah kita raih ini," ujarnya.
Rencananya, mereka akan berjalan sejauh 520 kilometer melalui jalur pantura.
Sebelumnya mereka akan singgah ke Semarang terlebih dahulu, untuk meminta restu kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo atas aksi yang mereka lakukan.
Baca: Mengaku Sudah Setahun Bergaya Layaknya Pria, Pasangan Lesbi Juga Pesta Seks di Kamar Kos
Mereka juga berencana di setiap alun-alun di kota atau kabupaten yang mereka singgahi, mereka akan mempertunjukkan atraksi bermain tongkat api dengan mata tertutup untuk menghibur masyarakat, sekaligus mengingatkan mereka agar tetap mengingat jasa pahlawan.
Sementara ayahanda dari Agus Triyono, Kasrun (52), merasa bangga atas apa yang dilakukan oleh anaknya.
Dia juga memberikan doa dan restu kepada anaknya agar dapat mewujudkan niatannya berjalan kaki dari Magelang dan Jakarta untuk membawa pesan perjuangan para pahlawan.
"Kami haturkan doa dan restu kepada mereka, agar dapat terlaksana dan lancar. Kami sekeluarga bangga atas apa yang mereka lakukan ini, demi memperjuangkan para pahlawan," ujarnya.
Nasroni, Kepala Dusun Puton, Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Magelang, mengungkapkan kebanggaan warga Dusun Puton atas aksi yang dilakukan oleh pemuda Dusun Puton untuk memperjuangkan semangat para pahlawan.
"Selepas kepulangan mereka dari Jakarta, kami pun akan menyambut meriah beserta segenap warga Dusun Puton atas keberhasilan mereka nanti dan kebanggaan kami," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Magelang, M Zaenal Arifin, mengungkapkan kebanggaannya atas aksi yang dilakukan dua pemuda ini untuk membawa pesan perjuangan kepada masyarakat agar selalu menghargai jasa-jasa para pahlawan pendahulu.
"Sekarang ini Indonesia sudah merdeka selama 72 tahun, tetapi dibalik semua itu juga ada yang memperjuangkannya, yakni para pahlawan-pahlawan pendahulu yang berjuang dengan semangat demi tumpah darah kesatuan Republik Indonesia. Jadi sangatlah tidak pantas apabila kita sebagai penerus bangsa ini, lantas melupakan perjuangan yang telah di perjuangkan ini," tuturnya.(rfk)