Kamis, 2 Oktober 2025

Pengelola Jalan Tol Lingkar Luar Bogor Usulkan Kenaikan Tarif Jadi Rp 10.000

PT Marga Sarana Jabar, Pengelola Jalan Tol Lingkar Luar Bogor atau Bogor Outer Ring Road (BOOR) mengusulkan kenaikan tarif tol.

Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sejumlah pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan tol Depok-Antasari di Kawasan Pondok Labu, Jakarta, Selasa (19/1/2016). Badan Pengatur Jalan Tol memperkirakan jalan tol Depok-Antasari (Desari) siap beroperasi pada tahun 2017, tol ini nantinya akan berhubungan dengan Tol Lingkar Luar Bogor dan Tol Cijago. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - PT Marga Sarana Jabar, Pengelola Jalan Tol Lingkar Luar Bogor atau Bogor Outer Ring Road (BOOR) mengusulkan kenaikan tarif tol.

Kenaikan tarif akan diusulkan setelah pengerjaan jalan Tol BORR seksi II B dari Kedungbadak sampai Simpang Yasmin sepanjang 2,6 kilometer tersebut, rampung.

Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar, Hendro Atmodjo mengatakan, usulan itu nantinya akan disampaikan kepada Kementerian Pekerjaan Umum.

"Rencana akan ada kenaikan tarif, kita sedang mengusulkan. Tentunya nanti yang menentukan menteri PU. Usulannya Rp 10.000 untuk single tarif sampai Simpang Yasmin," ucap Hendro, Jumat (3/11/2017).

Hendro menjelaskan, sejauh ini, progres pengerjaan Tol BORR seksi II B sudah mencapai di atas 60 persen.

Baca: Disebut Setya Novanto Ngarang, Ganjar: Ngapain Ngarang Cerita, Memang itu yang Saya Alami

Melihat kondisi itu, Hendro optimistis, penyelesaian jalan tol yang masuk ke dalam salah satu proyek strategis nasional ini akan beres pada Maret 2018.

"Ya, kita tetap optimistis, dengan kondisi saat ini bisa menyelesaikan sesuai permintaan pemerintah pusat yang seharusnya selesai Juni, kemudian dimajukan menjadi Maret, bisa tercapai," katanya.

Namun, pihaknya juga tidak ingin gegabah pada setiap pelaksanaan proyek jalan tol tersebut, meski target pembangunannya dipercepat menjadi 100 hari.

Ia pun meminta kepada PT Wijaya Karya, selaku pelaksana atau kontraktor proyek Tol BORR seksi II B, untuk memperketat penyusunan langkah-langkah pengendalian dan peningkatkan pengawasan pelaksanaan metode kerja maupun prosedur keselamatan dan kesehatan Kerja (K3).

Baca: Dua Tersangka Dugaan Pungli Kantor Imigrasi Tanjung Perak, Salah Satunya Seorang Kasubsi

Hal itu menyusul terjadinya insiden tower crane portable proyek Tol BORR terjatuh saat pemasangan pembatas jembatan, beberapa waktu lalu.

"Walaupun ada percepatan 100 hari, tapi tidak boleh terburu-buru dan tak tergesa-gesa. Sehingga dalam setiap pelaksanaan pekerjaan, kita benar-benar menjalan seluruh Standard Operation Procedure (SOP) terkait dengan safety atau K3," sambungnya.

Sementara itu, Project Manager PT Wijaya Karya (WIKA) Ali Afandi mengatakan, progres pembangunan Tol BORR seksi II B saat ini sudah mencapai 62 persen, di antaranya terdiri dari pemasangan box girder (beton jembatan layang).

"Pemasangan box girder ini dibagi dua zona. Zona pertama sudah melewati simpang Yasmin, dan itu termasuk area yang tersulit karena posisinya berada di persimpangan jalan. Ke depannya, mudah-mudahan bisa lebih cepat," kata Ali.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved