Viral Curhat Seorang Istri yang tak Mau Dipoligami Hingga Nyaris Bunuh Diri, Tapi Suaminya. . .
Dibalut kata-kata halus, curahan itu dibentuk menjadi perjalanan kisah cinta suami istri yang berumah tangga selama dua tahun dalam kondisi di ujung t
Aku mengumpulkan sebanyak apapun informasi yang bisa aku dapatkan.
Darinya dan dari wanita itu (yang mengaku sudah sangat saling mencintai, dan gak bisa dipisahkan).
He’ve done unspeakable thing. Dan dia mengira poligami lah satu-satunya jalan keluar untuk masalah ini.
Dia tidak mencari alternatif solusi lainnya, karena ITU YANG DIA INGINKAN.
Apakah wanita itu sudah dinikahi? 6 hari setelahnya di rapat keluarga besar pertanyaan itu baru terjawab: Belum. Tapi pasti dia akan bertanggung jawab.
Dan dia melupakan satu hal, HIDUP DAN MASADEPANKU DISABOTASE.
Dia sama sekali tidak memberikanku pilihan lain selain menerima.
Dan aku memberikan pilihan lain pada diriku sendiri: pergi.
Jabatan terakhir, 25 Oktober 2017.
Aku, dia, dan keluarga kami mengakhiri pernikahan ini dengan damai.
Meskipun demikian, kami sepakat bahwa aku berhak menyampaikan kebenaran (secara halus dan dipersopan), mengingat menyandang status 'janda' tidaklah mudah dan sangat rawan fitnah. Sehingga apa yang aku tulis bukan provokasi, tidak mengandung identitas, foto, maupun detail kejadian.
Diposting terpisah, dan tidak akan terpajang di halaman Lambe Turah.
Aku bahkan juga tidak melabrak si ceweknya.
Apa yang aku tulis juga bukan "cuma curhat di Facebook", atau sekedar "buka aib orang". I write this as a defense, witness, and reminder. I couldnt remain silent. I should speak up my right!!!
*Bagi teman-teman yang sangat menyayangi saya, mohon tidak memposting sesuatu yang bersifat provokatif.
So, I hereby declare my self: