Kisah AKP Rochana dan Bripda Mira Menyamar Jadi PSK Bongkar Praktik Prostitusi
Aksi Polisi Wanita (Polwan) AKP Rochana Sulistyaningrum membongkar praktik prostitusi di wilayah tempatnya bertugas mencuri banyak perhatian.
Setelah berdandan, AKP Rochana mengenakan daster dan Bripda Mira mengenakan kaus oblong dan celana pendek.
Keduanya bergantian masuk di warung kopi untuk bertanya-tanya dan berniat ingin mencari pekerjaan.
Di dalam warung kopi, kedua polisi itu mendapati informasi-informasi berharga soal kegiatan terselubung itu.
Baca: Cianjur Rawan Jadi Wilayah Praktik Prostitusi Termasuk Nikah Siri
“Di sini kerjanya nemani tamu, tapi kalau begituan juga bisa,” kata Rochana, menirukan obrolannya dengan salah satu penjaga di warung tersebut.
“Begituan itu maksudnya gimana?” tanya Rochana, kepada pegawai warung kopi itu.
“Ya bisa di-booking-lah,” jawab pegawai itu.
Dalam proses itu, Rochana dan Mira terus menggali informasi soal kegiatan-kegiatan terlarang itu.
Hampir selama 1 jam lebih obrolan dengan pegawai itu dilakukan untuk proses penyelidikan.
Ditawarkan ke berondong
Rochana yang saat ini berusia 50 tahun juga bertanya soal dirinya yang ingin bekerja.
Meski sudah berusia setengah abad, pegawai warung kopi itu meyakinkan Rochana bahwa dia masih dapat bekerja.
Namun tarifnya relatif murah, hanya Rp 50.000 sekali kencan.
“Kalau saya ditawarkan ke berondong, paling dikasih jajannya (istilah uang bayaran) Rp 50.000,” ujar Rochana, yang menjadi Kapolsek sejak 2013 lalu.
“Kalau Bripda Mira kan tubuhnya bagus, kemarin ditawar bisa dapat Rp 350.000 sekali kencan,” ucapnya menambahkan.
Setelah yakin akan informasi yang didapat, keduanya pamit.